“Situasi dan kondisi normal,”
kata Bergas.
Yang lebih penting, bencana ini untungnya tidak memakan korban jiwa sama sekali.
“Korban jiwa nihil,”
ujarnya tegas.
Area permukiman warga di sekitar lokasi wisata juga dilaporkan tidak terdampak. Setidaknya, hingga saat ini belum ada laporan resmi yang masuk soal kerusakan rumah penduduk.
“Tidak ada laporan (kerusakan di area pemukiman warga),”
kata dia.
Masih Bisa Jalan-Jalan ke Guci?
Nah, buat Anda yang sudah rencana liburan ke Guci, jangan buru-buru batal. Akses jalannya ternyata masih aman. Afifudin menegaskan, banjir bandang tidak mengganggu transportasi dari Slawi menuju kawasan wisata.
“Saya pastikan untuk jalur transportasi dari Slawi menuju objek wisata Guci sama sekali tidak terganggu,”
kata Afifudin.
“Jalur Slawi Guci maupun sebaliknya tetap aman,”
tambahnya.
Aktivitas wisata pun masih berdenyut. Pengunjung tetap berdatangan, meski beberapa spot rusak. Perbaikan fasilitas, terutama pipa air panas, bahkan sudah dimulai sejak Minggu pagi oleh para pengelola.
"Para pengelola objek wisata air di sekitaran Guci akan memperbaiki jalur-jalur paralonnya,”
ujarnya.
Tapi, ada catatan. Pancuran 13, yang rusak parah, belum bisa dikunjungi dalam waktu dekat. Butuh proses penataan ulang yang lebih lama.
“Yang paling berat mungkin adalah di objek wisata pancuran 13 mungkin agak lama, butuh waktu yang lama. Karena perlu penataan ulang,”
jelasnya.
Kolam-kolam di sana tertutup material pasir dan batu. Meski begitu, kawasan Guci secara keseluruhan masih terbuka. Wisatawan tetap bisa berkunjung dan menginap.
“Masih aman. Kalau untuk nginep aman,”
pungkas Afifudin memberi jaminan. Jadi, liburan ke Guci masih bisa, asal siap untuk melewatkan Pancuran 13 dulu untuk sementara waktu.
Artikel Terkait
Penggerak Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir ASP, Tutup Usia
Guru Besar UGM Sebut Rezim Zolim dan Abai Sains
Gempa dan Banjir Bandang Tiga Provinsi: Mengapa Bukan Bencana Nasional?
Malam Mencekam di Exit Tol Krapyak, 15 Nyawa Melayang dalam Bus Terguling