Belum lagi soal cara mereka berkomunikasi. Bicara dengan pendukung kelompok ini kerap bikin geleng-geleng. Mulutnya pedas, umpatan mudah sekali meluncur. Harap-harap cemas kalau mau berdiskusi pakai logika. Rasanya seperti menabrak tembok beton.
Di sisi lain, kalau dibandingin, berdebat dengan pendukung Presiden Tol masih lebih bisa ditolerir. Mereka setidaknya masih berusaha menyelipkan data, walaupun… ya, argumen dasarnya seringkali juga nggak masuk akal. Tapi nuansanya beda.
Namun begitu, menurut saya, yang paling mengerikan justru pendukung Kang Konten. Fanatisme mereka itu lain level. Benar-benar nggak ada obatnya. Kalau mau lihat contoh fanatisme politik yang paling parah, ya lihat saja ke sana.
(")
Artikel Terkait
Prabowo Tegaskan ke Menteri: Jangan Setia kepada Saya, tapi kepada Rakyat
Di Balik Reruntuhan, Darurat yang Berwajah Perempuan
Dokter di Singapura Resepkan Dansa untuk Lansia, Ini Rahasianya
Arus Mudik Lebaran Mulai Menggeliat di Tol Cipali, Volume Kendaraan Naik 72 Persen