Produk parutan tersebut biasanya diambil oleh pengepul. Menariknya pemasaran produk parutan tersebut tidak hanya lokal Ngawi.
Cakupannya bahkan sampai Sumatra, Kalimantan hingga Sulawesi. ‘’Produk Parutan Ngale sudah punya pangsa pasar sendiri,’’ tambahnya.
Baca Juga: Kampung Kerbau Bulakpepe, Ada 700 Ekor Kerbau, Jadikan Ngawi Mirip Belantara Afrika
Teguh pun sempat khawatir usaha produksi parutan tersebut berakhir lantaran kendala sulitnya mendapatkan bahan baku.
Kades yang juga musisi itu sampai memberikan pelatihan membuat tas anyaman plastik sebagai antisipasi menurunya minat masyarakat terhadap parutan kayu.
Berbekal keuletan warga, kendala tersebut akhirnya teratasi dengan mendatangkan bahan parutan dari Wonogiri dan daerah lainnya.
‘’Harapan kami usaha parutan rumahan ini tetap laku, semakin berkembang dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,’’ tegasnya. (odi)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarlawu.jawapos.com
Artikel Terkait
Pemprov DKI Kaji Pembatasan Media Sosial untuk Anak Usai Ledakan di SMAN 72
Yonif 501 Kostrad Gelar Latihan Kogab Besar-besaran di Babel
Status Siaga! Gunung Semeru Erupsi, Warga Dievakuasi
Polres Sambas Diganjar Penghargaan Tertinggi Imigrasi Atas Perangi Perdagangan Manusia