Presiden Prabowo Subianto menghabiskan dua hari terakhir di Sumatera, meninjau langsung daerah-daerah yang porak-poranda diterjang banjir dan longsor. Di sana, dia melihat sendiri betapa sulitnya situasi. Akses listrik, misalnya, masih terputus di beberapa titik. Perbaikan infrastruktur pun sedang dikebut, tapi rupanya tak semudah membalik telapak tangan.
Menurut sejumlah saksi, kondisi lapangan memang masih sangat berat. Hal itu juga diakui oleh Prabowo saat berbicara di Medan, Sabtu lalu.
"Pasti masalah listrik ya, tidak secepat yang kita harapkan," ujarnya.
"Kondisi fisik, kondisi-kondisi alam, yang masih kita harus atasi. Menara-menara itu sangat berat, kemudian ada kendala-kendala, sebagian masih banjir sehingga kabel-kabel tidak bisa tembus," sambung Presiden.
Dia tak merinci secara spesifik wilayah mana saja yang masih gelap gulita. Namun begitu, ada target yang dicanangkan: pemulihan listrik diharapkan bisa berjalan dalam waktu satu pekan ke depan. Tapi Prabowo juga tampak ingin mengelola ekspektasi publik.
"Tapi Insyaallah kita harapkan ya, mungkin satu minggu, mudah-mudahan," katanya, diselingi tawa kecil. "Jangan kita terlalu berharap semua bisa sekejap ya. Saya sudah katakan berkali-kali, saya tidak punya tongkat Nabi Musa. Tapi semua bekerja keras."
Jadi, meski upaya perbaikan digenjot, faktor alam yang masih belum bersahabat membuat prosesnya tak bisa instan. Masyarakat diminta bersabar sementara tim di lapangan berjuang menembus genangan dan material longsor untuk mengembalikan aliran listrik.
Artikel Terkait
Pasutri Modus Pesan Bakso Hajatan Diciduk Usai Gasak Uang Pedagang
Kiai NU Jawa Desak Musyawarah Luar Biasa, Ancam Bentuk PBNU Tandingan
Tragis di Cilacap, Truk Tangki Hajar Terios hingga Ringsek, 4 Tewas
Bupati Lampung Tengah Ditangkap KPK, Dana Suap Rp5,7 Miliar untuk Tutup Utang Kampanye