Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Mukhtarudin, mengungkapkan bahwa kasus SN (47), pekerja migran asal Temanggung yang disiksa dan tak digaji di Malaysia, akan mendapat penanganan komprehensif dari jajarannya. Ia menegaskan, pemerintah tak akan tinggal diam.
"Kasus ini menjadi perhatian serius kami," tegas Mukhtarudin dalam pernyataannya, Sabtu (22/11). "Negara tidak akan tinggal diam ketika ada PMI dieksploitasi atau diperlakukan tidak manusiawi di luar negeri."
Menurut laporan yang diterima Kementerian P2MI dari KBRI Kuala Lumpur, SN telah bekerja di Malaysia selama lebih dari dua dekade. Selama itu pula, ia harus menghadapi situasi yang memilukan. Jam kerjanya berlebihan, gaji tak pernah dibayarkan, dan ia hampir tak pernah mendapat waktu istirahat yang layak.
Merespons laporan tersebut, langkah-langkah cepat pun diambil. Kementerian P2MI bersama KBRI Kuala Lumpur telah mengirimkan Nota Diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia. Tujuannya, agar kasus ini mendapat perhatian penuh dari otoritas setempat.
Di sisi lain, bantuan hukum juga telah disiapkan melalui pengacara yang ditunjuk Bar Council Malaysia. Mereka akan mendampingi SN selama proses hukum berlangsung.
Artikel Terkait
Pulungan Porak-Poranda Diterjang Longsor, Dua Rumah dan Tiga Mobil Tertimbun
Gubernur Papua Minta Maaf, Ibu Hamil Tewas Usai Ditolak Empat Rumah Sakit
Gubernur Sumut Dorong Qasidah Bersaing dengan K-Pop Lewat Festival Akbar
Lebih dari 300 Siswa dan Guru Jadi Sandera di Sekolah Katolik Nigeria