Belajar di Atas Lantai Kayu yang Rapuh, Kisah 23 Siswa di Ujung Pandeglang

- Kamis, 20 November 2025 | 22:42 WIB
Belajar di Atas Lantai Kayu yang Rapuh, Kisah 23 Siswa di Ujung Pandeglang

Suasana belajar di SD Negeri 2 Sorongan kelas jauh Batu Payung, Cibaliung, Pandeglang, benar-benar berbeda dari gambaran sekolah pada umumnya. Kamis lalu, aktivitas belajar mengajar untuk siswa kelas satu dan dua berlangsung dalam satu ruang tunggal. Ruangannya sendiri hanya beralaskan kayu, dan kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

Lantainya sudah banyak yang copot, meninggalkan celah-celah yang berbahaya bagi anak-anak. Risikonya makin besar karena sebagian besar siswa datang tanpa memakai alas kaki. Mereka belajar di tengah kondisi yang jauh dari kata layak.

Namun begitu, tantangan tak cuma berhenti di situ. Untuk sampai ke sekolah, baik guru maupun murid harus menempuh perjalanan yang tidak mudah. Mereka berjalan kaki sejauh tiga sampai empat kilometer dari pemukiman. Kalau hujan turun, medan menjadi lebih sulit dan waktu tempuhnya bisa mencapai satu jam.

Meski hanya diisi 23 siswa dari kelas satu hingga enam, sekolah terpencil di Pandeglang ini hanya ditopang oleh satu orang guru. Jumlah yang sangat terbatas untuk memikul tanggung jawab besar.

Di sisi lain, semangat belajar anak-anak di sini tak pernah surut. Keterbatasan fasilitas sama sekali tidak mengurangi kegigihan mereka dalam menuntut ilmu. Mereka tetap hadir, belajar, dan berharap.

Komentar