Dampak pada Lulusan dan Program Pemerintah
Kesenjangan ini berlanjut hingga kesempatan kerja bagi lulusan. "Sekolah negeri gampang mendapatkan pekerjaan, sementara lulusan madrasah yang sebagian besar swasta kesulitan," ucap Nasaruddin.
Ia juga menyoroti bahwa program-program pemerintah seperti Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda belum menyentuh madrasah. "Kami khawatir madrasah kembali menjadi penonton dalam pembangunan pendidikan," tegasnya.
Harapan dan Komitmen Perbaikan
Namun, ada angin segar dengan perhatian khusus dari Presiden Prabowo Subianto. "Kami bersyukur Pak Prabowo sangat concern melihat hal ini. Kami proaktif agar program pendidikan tidak lagi melupakan madrasah," kata Nasaruddin.
Koordinasi dengan Menteri Sosial telah dilakukan untuk memastikan penyaluran bantuan menjangkau madrasah. "Kami ingin pembagian kue pendidikan merata untuk semua anak bangsa," tegasnya.
Nasaruddin mengingatkan kontribusi historis madrasah. "Jangan-jangan madrasah yang paling banyak berkontribusi pahlawan di Taman Makam Pahlawan daripada penikmat sekolah bersubsidi tinggi."
Kendala teknis seperti ketidakmampuan membuat proposal menjadi hambatan tambahan. "Madrasah yang tidak pintar bikin proposal semakin tertinggal. Harus ada kepemihakan dari semua pihak," pungkasnya.
Menteri Agama berharap curahan hatinya ini menjadi bahan pertimbangan Baleg DPR RI dalam memperbaiki regulasi pendidikan untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Artikel Terkait
Afrika Selatan Pacu Keuangan Syariah Jadi Agenda Strategis G20
Pemuda 19 Tahun Cabuli Dua Anak di Bawah Umur, Modus Susu Mekkah dan Boneka
Gubernur DKI Pramono Anung Tegaskan Perang terhadap Perundungan di Sekolah
Tanah Longsor Cilacap Tewaskan 20 Jiwa, Tiga Warga Masih Dicari