Bakul Suket Jogja (Suketin.id): Inovasi Sukses Jual Rumput Ternak Online

- Minggu, 16 November 2025 | 19:06 WIB
Bakul Suket Jogja (Suketin.id): Inovasi Sukses Jual Rumput Ternak Online

Kunci kesuksesan Riyang terletak pada pemanfaatan media sosial. Untuk menjangkau pasar lokal, ia menggunakan nama "Bakul Suket" yang mudah diingat. Sementara untuk menjangkau pasar yang lebih luas, terutama kalangan muda, ia menggunakan brand Suketin.id di platform digital.

Riyang aktif di tiga platform media sosial utama: TikTok, Instagram, dan Facebook. Konten yang dibagikan sederhana dan konsisten, menampilkan aktivitas ngarit dan rumput yang siap jual. Ia bahkan menggunakan kecerdasan buatan untuk mendesain logo usahanya. Harga yang ditawarkan adalah Rp 25.000 per karung dengan pengantaran gratis untuk wilayah dekat.

Kisah Sukses dan Pesanan dari Berbagai Daerah

Tanggal 31 Oktober menandai pesanan online pertamanya yang berasal dari Sedayu, Bantul. Yang mengejutkan, rumput tersebut dibeli untuk pakan marmut. Setelah kontennya viral, Riyang memberanikan diri menjual rumputnya melalui marketplace. Tak disangka, pesanan pertama datang dari Tangerang. Rumput dikirim dengan kondisi tidak basah dan dikemas menggunakan karung yang dilapisi trash bag. Harga di marketplace ditetapkan Rp 30.000 per karung. Kesuksesan ini diikuti dengan minat dari daerah lain seperti Magetan, Wonosobo, dan Cilacap.

Komitmen Kualitas dan Rencana Ekspansi

Untuk memenuhi permintaan, Riyang melakukan ngarit dua kali sehari, pagi dan siang hingga sore, dengan rata-rata produksi enam karung per hari. Pelanggannya beragam, mulai dari yang mengambil sendiri setelah pulang kerja hingga peternak di tengah kota seperti Wirobrajan, Yogyakarta.

Antusiasme tinggi dari pasar membuat Riyang berencana untuk mengekspansi usaha dengan menyewa lahan lebih luas. Ia sangat menjaga kualitas rumput, memastikan yang dijual tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.

Ke depannya, Riyang berencana membuat kemasan rumput ukuran lebih kecil untuk memenuhi kebutuhan penghobi hewan kecil seperti marmut dan menekan biaya pengiriman. Ia bertekad untuk menekuni usaha ini secara serius dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, misalnya dengan mengajak tetangga untuk ikut ngarit jika pesanan sudah meningkat.


Halaman:

Komentar