Di sisi lain, Tumenggung Jon, pemimpin Suku Anak Dalam lainnya di Merangin, mengungkapkan keresahan komunitasnya akibat banyaknya postingan di media sosial yang tidak akurat dan cenderung menyudutkan mereka. Dia menegaskan bahwa informasi yang tidak benar dapat menjadi sumber masalah dan merugikan banyak pihak.
"Seperti konten-konten yang memberitakan. Kalau akurat tidak masalah. Kalau tidak akurat jadi penyakit sendiri," katanya. Tumenggung Jon mendorong masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak menyebarkan berita bohong terkait Suku Anak Dalam. Dia mengancam akan menempuh jalur hukum jika masih ada yang membuat konten tidak benar.
"Ada yang memviralkan anak Suku Anak Dalam karena mirip dengan Kenzie. Saya tegaskan, jika memang ada kemiripan, jangan langsung diviralkan. Telusuri dulu faktanya, jangan langsung menuduh. Saya tegaskan sekali lagi, yang viralkan lagi akan saya tuntut," tegas Tumenggung Jon.
Kronologi Hilangnya Muhammad Kenzie Alfarezzi
Muhammad Kenzie Alfarezzi dilaporkan hilang di Dusun Danau, Kabupaten Bungo, Jambi, pada tanggal 1 September 2022. Bocah tersebut, yang saat itu baru berusia tiga tahun, menghilang tanpa jejak saat sedang bermain di depan rumahnya. Hingga kini, setelah tiga tahun berlalu, keberadaan Kenzi masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Artikel Terkait
Setelah Serangan Saudi, UEA Tarik Personel Terakhirnya dari Yaman
Ironi Pendidikan Tinggi: Dosen Gugat Negara Demi Upah Layak di Tengah Gengsi Kampus Dunia
BNPT Ungkap 21 Ribu Konten Radikal di Medsos Sepanjang 2025
Serangan Udara di Mukalla, KBRI Muscat Siagakan WNI di Yaman