Setelah dibebaskan, Tsengauker justru menyampaikan kekecewaan mendalam terhadap pemerintah Israel. Ia merasa dikhianati oleh pihak-pihak yang sebelumnya menunjukkan solidaritas.
"Saya merasa sangat sedih hari ini," tuturnya. "Mereka yang dulu bersolidaritas dengan kami kini menuntut kami untuk memenuhi kebutuhan kami sendiri. Pemerintah mengabaikan tanggung jawabnya terhadap kami."
Latar Belakang Kesepakatan Pertukaran Tahanan
Tsengauker termasuk dalam kelompok 22 tahanan Israel yang dibebaskan oleh Hamas pada tahap pertama perjanjian gencatan senjata. Kesepakatan ini merupakan hasil negosiasi tidak langsung yang difasilitasi oleh beberapa negara.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Hamas membebaskan 20 tahanan Israel yang masih hidup dan menyerahkan jenazah 28 tahanan lainnya. Hingga saat ini, otoritas Israel telah menerima 24 di antaranya.
Tahap Selanjutnya dalam Proses Perdamaian
Tahap kedua dari perjanjian ini mencakup pembentukan komite dukungan masyarakat yang akan mengelola urusan Jalur Gaza. Komite ini juga akan mengawasi proyek bantuan kemanusiaan dan mendukung rekonstruksi wilayah yang hancur akibat perang.
Pengakuan Tsengauker ini memberikan perspektif baru tentang dinamika konflik Israel-Palestina, khususnya mengenai perlakuan terhadap tahanan di tengah situasi konflik yang berkepanjangan.
Artikel Terkait
Muhammadiyah Pelopor MBG: 150 Dapur Gizi Gratis Berdiri, Dukung UMKM
Obligasi Daerah: Peluang Investasi dan Sumber Pembiayaan Pembangunan di Sarasehan Nasional
KPK Geledah Dinas Pendidikan Riau, Ungkap Modus Pemerasan Fee 5% Anggaran
Roy Suryo Diperiksa 9 Jam di Polda Metro Jaya Terkait Kasus Ijazah Jokowi