Bayangkan saja. Dengan penghasilan segitu, ia harus pintar-pintar mengatur keuangan sampai ke hal paling mendasar. "Kayak kita cuma punya duit Rp10.000, gimana caranya kita atur buat makan sama buat naik Metro Mini," jelasnya sambil mungkin tersenyum getir.
Namun begitu, situasi sulit itu tak lantas membuatnya menyerah. Kiky justru mencari celah untuk bertahan. Selain mengajar di sekolah, ia membuka jasa les privat ke rumah-rumah. Sebuah langkah yang ternyata sudah dilakoni sejak kuliah.
"Dari zaman kuliah udah kerja les-les privat gitu kan, ngajar ke rumah-rumah. Jadinya alhamdulillah masih punya uang buat jajan sama buat kuliahlah waktu itu," tuturnya.
Meski kini hidupnya sudah berubah drastis, ada rasa rindu yang tetap melekat pada ingatannya. Rindu pada suasana sederhana bersama rekan-rekan seprofesi. "Ya pasti ada kangen-kangennya kumpul sama teman-teman, makan di kantin, nongkrong-nongkrong di pendopo, ngeliatin senior-senior ganteng. Pasti ada ada kangennya banget," pungkasnya.
Perjalanan Kiky dari ruang kelas ke panggung hiburan memang luar biasa. Tapi justru di sanalah letak pelajaran berharganya: bahwa setiap perjuangan, sekecil apa pun, suatu hari akan bermakna.
Artikel Terkait
Ratu Belanda Soroti Bahaya Judi Online dalam Kunjungan Spesial ke Jakarta
Vadel Tertawa Getir, Vonis 12 Tahun Penjara Dinilai Jauh dari Keadilan
Duka Komedi: Mudy Taylor Meninggalkan Panggung untuk Selamanya
Andre Taulany Kirim Bunga Wisuda ke Chika Jessica, Isinya Malah Tawaran Jadi Jaga Parkir