Hal ini bukan omong kosong belaka. Sebuah studi tahun 2025 berjudul "Stress-induced sympathetic hyperactivation drives hair follicle necrosis to trigger autoimmunity" menemukan mekanismenya. Rupanya, saat stres, tubuh melepaskan senyawa norepinefrin. Senyawa inilah yang kemudian merusak dan membunuh sel-sel rambut yang sedang aktif tumbuh, akhirnya menyebabkan kerontokan.
Lalu, Gimana Cara Mengatasinya?
Jujur saja, stres itu hal yang wajar dan sulit dihindari sepenuhnya. Tekanan deadline kerjaan, konflik dengan orang terdekat, atau kondisi keuangan yang lagi seret semua bisa jadi pemicu. Dan efeknya bisa sampai ke kulit kepala kita.
Tapi tenang, ada beberapa langkah yang bisa dicoba. Firman menekankan pentingnya mengubah gaya hidup sebagai langkah awal. "Pola hidupnya diubah dulu. Kebiasaan seperti merokok atau kurang tidur itu pengaruhnya signifikan terhadap kerontokan. Jadi, mulailah dari sana," sarannya.
Selain itu, perawatan dari luar juga tak kalah penting.
"Yang nggak kalah vital adalah menjaga kebersihan kulit kepala. Scalp yang bersih dan sehat adalah fondasi utama untuk mengurangi kerontokan," pungkas Firman menutup pembicaraan.
Artikel Terkait
Distilasi: Kunci Air Murni untuk Ginjal Sehat dan Tubuh Optimal
Surabaya Ambil Sikap: Batasi Gawai, Kembalikan Peran Orang Tua
Gilang Dirga Berduka, Ayahanda Wendi Indra Wafat di Penghujung Tahun
Inara Rusli Tegaskan Patuhi Putusan MA, Pilih Damai di Tengah Gejolak