Setiap tahun, kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKtP) hadir sebagai pengingat yang tak boleh kita lupakan. Persoalan kekerasan berbasis gender masih nyata dan menuntut aksi yang konkret, bukan sekadar wacana.
Nah, tahun ini temanya fokus pada ranah digital: “Bersatu untuk mengakhiri kekerasan digital terhadap semua perempuan”. Menanggapi hal ini, Kedutaan Besar Prancis dan Institut français d’Indonésie (IFI) kembali menunjukkan komitmennya. Mereka tak hanya berdiam diri, tapi menggelar serangkaian acara publik dan program pendidikan di sejumlah kota di Indonesia.
Komitmen ini bukan datang tiba-tiba. Ia selaras dengan Strategi Internasional Prancis untuk Diplomasi Luar Negeri Feminis 2025–2030. Intinya jelas: kesetaraan gender dan perlindungan perempuan adalah prioritas utama yang mereka usung.
Jaringannya pun luas. Dari Medan, Jakarta, Bandung, sampai ke Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar, Prancis berkolaborasi dengan masyarakat sipil Indonesia. Tujuannya untuk memperkuat pencegahan, meningkatkan kesadaran, dan mendorong aksi kolektif. Kegiatannya beragam, dirancang untuk menjangkau perempuan, laki-laki, keluarga, dan tentu saja anak muda yang diharapkan bisa menjadi agen perubahan.
Seminar di Lima Kota: Membuka Ruang Diskusi yang Jarang Terbuka
IFI, bersama Yayasan Pulih dan Aliansi Laki-Laki Baru, mengadakan rangkaian seminar di lima kota. Ini adalah ruang di mana diskusi tentang hal-hal yang sering dianggap tabu akhirnya bisa mengalir. Topiknya berat tapi dekat: hubungan toksik, kekerasan psikologis dan fisik, plus kekerasan digital yang makin sering menghantui anak muda.
Di forum itu, peserta diajak untuk benar-benar mengenali pola manipulasi dalam hubungan. Mereka juga belajar memahami batasan sehat dalam berinteraksi, serta mencari strategi untuk keluar dari situasi yang berbahaya. Pendekatan seperti ini krusial. Soalnya, edukasi dasar mulai dari pengetahuan, kesadaran diri, sampai kemampuan membaca tanda bahaya tetap jadi salah satu cara paling efektif untuk mencegah kekerasan berbasis gender.
Artikel Terkait
Gianvito Rossi Resmi Hadir di Jakarta, Bawa Pesona Quiet Luxury ke Pacific Place
Ini Dia Mobil dan Motor yang Jadi Primadona di Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
Honda Vario 125 Rilis Varian Street, Desain Lebih Tajam dan Fitur Diperbarui
Motorola Rilis Dua Ponsel Tangguh, Baterai 7.000mAh untuk Liburan Tanpa Khawatir