Pendapatan konsolidasi grup Barito Pacific juga menunjukkan tren positif yang kuat. Pada periode Januari hingga September 2025, pendapatan konsolidasi mencapai USD 5,564 juta atau sekitar Rp 92,5 triliun. Ini merupakan kenaikan sebesar 231,8 persen dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya.
Kontribusi Segmen Bisnis dan Kinerja Keuangan Lainnya
Dari total pendapatan yang diraih, kontributor terbesar berasal dari segmen bisnis petrokimia. Segmen ini menyumbang USD 5,102 juta atau sekitar Rp 84,9 triliun, yang tumbuh pesat sebesar 314 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, segmen energi memberikan kontribusi sebesar USD 457 juta atau Rp 7,6 triliun dengan pertumbuhan 3,6 persen. Segmen bisnis lainnya tetap stabil dengan pendapatan sebesar USD 4 juta.
Kinerja keuangan lain yang juga menguat adalah EBITDA konsolidasi. Metrik ini naik tajam sebesar 421 persen menjadi USD 2,219 juta. Peningkatan ini juga berdampak pada margin EBITDA yang menjadi lebih sehat, naik dari 25,4 persen menjadi 39,9 persen.
Hingga akhir September 2025, total aset Barito Pacific dilaporkan mengalami peningkatan menjadi USD 16,011 juta atau sekitar Rp 266,4 triliun, meningkat 52 persen dari posisi akhir tahun 2024. Di sisi lain, total liabilitas perusahaan berada di angka USD 9,637 juta atau Rp 160,3 triliun, sementara ekuitas mengalami kenaikan menjadi USD 6,374 juta atau setara dengan Rp 106 triliun.
Artikel Terkait
Prinsip 2L OJK: Pasar Modal Bukan untuk Judi, Ini Panduan Investasi Legal & Logis
Insentif Rp 6 Juta per Hari untuk Dapur MBG: Syarat & Ketentuannya
BP-AKR Tambah Pembelian BBM Pertamina Jadi 300 Ribu Barell
Lazada 11.11 Catat Rekor Penjualan, Transaksi LazMall Tembus 11 Kali Lipat