Ditegaskannya, bioenergi adalah energi masa depan Indonesia di tengah tren kemandirian energi yang terus menurun. "Independence energi kita makin lama makin menurun. Domestic supply turun terus. Harusnya kita melakukan sesuatu. Salah satunya adalah bioenergi adalah solusi," ungkap Ali.
Biofuel Sebagai Langkah Futuristik dan Pemenuh Pilar Energi
Implementasi biofuel dinilai sebagai pemikiran futuristik yang dapat membebaskan Indonesia dari jerat kemiskinan energi dan ketergantungan pada impor energi fosil. Konsep ini sejalan dengan prinsip empat pilar keamanan energi:
- Ketersediaan (availability)
- Aksesibilitas (accessibility)
- Keterjangkauan (affordability)
- Penerimaan (acceptability)
Biofuel dinilai mampu memenuhi keempat prinsip tersebut. "Bioenergi, bioetanol, itu adalah langkah nyata kita menuju keberlanjutan," tegas Ali.
Selain aspek keberlanjutan (sustainability), pengembangan biofuel juga dapat mendorong terwujudnya kedaulatan energi (sovereignity), yang pada akhirnya membawa Indonesia menuju kemandirian energi yang seutuhnya.
"Tanpa kedaulatan, mustahil kita mendapatkan ketahanan energi. Itu bisa kita perjuangkan, salah satunya adalah proses transisi menuju energi terbarukan, salah satunya dengan bioetanol, biodiesel, bioenergi," tutup Ali.
Artikel Terkait
Liburan Akhir Tahun Hemat 30%, BCA Buka Diskon Tiket Desa Wisata
Kejagung Suntik Rp 4,2 Triliun Hasil Korupsi ke APBN, Defisit Ditekan
DPR Desak KRL Merambah ke Karawang dan Cikampek
Bakti BCA dan TNI Bangun Sumur Bor dan Salurkan Bantuan ke Warga Hutagodang