Ditegaskannya, bioenergi adalah energi masa depan Indonesia di tengah tren kemandirian energi yang terus menurun. "Independence energi kita makin lama makin menurun. Domestic supply turun terus. Harusnya kita melakukan sesuatu. Salah satunya adalah bioenergi adalah solusi," ungkap Ali.
Biofuel Sebagai Langkah Futuristik dan Pemenuh Pilar Energi
Implementasi biofuel dinilai sebagai pemikiran futuristik yang dapat membebaskan Indonesia dari jerat kemiskinan energi dan ketergantungan pada impor energi fosil. Konsep ini sejalan dengan prinsip empat pilar keamanan energi:
- Ketersediaan (availability)
- Aksesibilitas (accessibility)
- Keterjangkauan (affordability)
- Penerimaan (acceptability)
Biofuel dinilai mampu memenuhi keempat prinsip tersebut. "Bioenergi, bioetanol, itu adalah langkah nyata kita menuju keberlanjutan," tegas Ali.
Selain aspek keberlanjutan (sustainability), pengembangan biofuel juga dapat mendorong terwujudnya kedaulatan energi (sovereignity), yang pada akhirnya membawa Indonesia menuju kemandirian energi yang seutuhnya.
"Tanpa kedaulatan, mustahil kita mendapatkan ketahanan energi. Itu bisa kita perjuangkan, salah satunya adalah proses transisi menuju energi terbarukan, salah satunya dengan bioetanol, biodiesel, bioenergi," tutup Ali.
Artikel Terkait
Sinergi Pertamina Foundation & Link Net Dukung Net Zero Emission 2060 dan Literasi Digital
Laba Bersih MKPI Tembus Rp773 Miliar di Kuartal III-2025, Samuel Sekuritas Rekomendasikan BUY
Laba PalmCo (PTPN IV) Melonjak 84% di Triwulan III 2025, Tembus Rp 3,48 Triliun
Prospek & Rekomendasi Saham Ritel 2025: Analisis MIDI dan ERAA di Tengah Daya Beli Melemah