Transformasi Stasiun Tanah Abang mencakup pengembangan menjadi empat peron dan enam jalur kereta. Peningkatan ini berdampak signifikan pada kapasitas harian, yang melonjak dari 141.000 menjadi 380.000 penumpang. Sejak dioperasikan secara bertahap pada Juni 2024, stasiun ini telah melayani sekitar 63 juta penumpang selama periode Januari-Oktober 2025, mewakili 22% dari total pengguna KRL Jabodetabek.
Investasi dan Kolaborasi Pembangunan
Pembangunan stasiun baru seluas 19.000 meter persegi di atas lahan 31.000 meter persegi ini memerlukan investasi sebesar Rp 380 miliar. Proyek strategis ini merupakan hasil sinergi lintas kementerian dan lembaga, melibatkan Kemenhub, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Bappenas, Pemprov DKI Jakarta, serta Sekretariat Kabinet dan Sekretariat Negara.
Komitmen Subsidi Transportasi Massal
Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keterjangkauan transportasi umum melalui pemberian subsidi. "Tiket KRL Jabodetabek disubsidi pemerintah sebesar 60% dari harga normal, dengan alokasi anggaran mencapai Rp 1,7 triliun per tahun," tegas Menhub.
Secara kumulatif, jumlah penumpang KRL yang telah dilayani hingga Oktober 2025 mencapai angka 280 juta orang, menegaskan peran vital transportasi rel dalam mendukung mobilitas masyarakat Jabodetabek.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Wall Street Anjlok: Saham Teknologi Tertekan & Peringatan Bank Picu Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Melemah
Larangan Thrifting Prabowo: Solusi Pemerintah untuk Pedagang UMKM
Harta Kekayaan Denny JA Tembus Rp 3,08 Triliun: Rincian LHKPN Komisaris Utama PHE
Warisan Budaya PalmCo: Dari Peninggalan Kolonial hingga Kebun Sawit Terbesar