Direktur Keuangan PGE, Yurizki Rio, menegaskan bahwa hasil ini membuktikan kemampuan perseroan dalam memperkuat kinerja operasional sekaligus menjaga pertumbuhan berkelanjutan. "Hasil positif tersebut memotivasi kami untuk terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan mendukung transisi energi bersih nasional,” ujarnya.
Dari sisi aset, total aset lancar PGE meningkat dari USD828,5 juta menjadi USD831,8 juta pada akhir 2024. Posisi kas dan setara kas juga tercatat kuat di angka USD628 juta, mencerminkan fundamental keuangan yang solid dan sejalan dengan rencana pengembangan perusahaan.
PGE berkomitmen mencapai target kapasitas terpasang sebesar 1 gigawatt (GW) yang dikelola mandiri dalam 2-3 tahun ke depan. Saat ini, perseroan mengelola kapasitas terpasang 727 MW dari enam wilayah operasi.
Selain Lumut Balai Unit 2, PGE tengah mengembangkan proyek strategis lainnya seperti Hululais Unit 1 & 2 berkapasitas 110 MW, proyek co-generation total 230 MW, serta eksplorasi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Tiga yang diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada Juni 2025.
Artikel Terkait
Airlangga Dorong Kolaborasi Pemerintah-Swasta di APEC 2025 untuk Inovasi Digital & Ekonomi Berkelanjutan
Pertamina Jawab Isu BBM & Perkuat Layanan SPBU Lewat Dialog Langsung dengan Komunitas Otomotif
Laba BUMI Anjlok 76,1%, Tapi Pendapatan & Laba Usaha Melesat 231,9% di Kuartal III 2025
Danantara & SK Plasma Jalin Kerjasama Strategis untuk Kemandirian Obat Plasma di Indonesia