Prince Group didirikan tahun 2015 ketika Chen berusia 27 tahun. Dalam waktu singkat, ia mendapatkan lisensi perbankan (Prince Bank), paspor Siprus, kewarganegaraan Vanuatu, dan mendirikan maskapai penerbangan. Ia juga mendapat gelar kehormatan "Neak Oknha" dari Raja Kamboja.
Koneksi Politik yang Kuat
Chen menjadi penasihat resmi Menteri Dalam Negeri Sar Kheng sejak 2017, dan kemudian penasihat Perdana Menteri Hun Sen serta putranya Hun Manet. Kedekatan ini membantu bisnisnya berkembang pesat meski ada tanda-tanda ilegal.
Operasi Penipuan Sistematis
AS dan Inggris menjatuhkan sanksi kepada 128 perusahaan terkait Prince Group dan 17 individu dari 7 negara. Mereka menuduh Chen menjalankan kompleks penipuan di Golden Fortune Science and Technology Park yang mempekerjakan korban perdagangan manusia.
Dampak Global dan Respons Internasional
Setelah sanksi diumumkan, pemerintah Singapura, Thailand, dan Korea Selatan membekukan aset Prince Group. Bank Sentral Kamboja terpaksa meyakinkan nasabah Prince Bank. Chen Zhi kini menghilang dari publik setelah sebelumnya aktif dalam kegiatan filantropi.
Kasus Chen Zhi mengungkap bahaya penipuan siber transnasional dan pentingnya pengawasan terhadap aliran dana mencurigakan di sektor properti dan kripto.
Artikel Terkait
Bank Dunia Naikkan Proyeksi Ekonomi RI, Tapi Peringatkan Ancaman di Pasar Kerja
IHSG Bertahan Hijau, Berbeda Nasib dengan Bursa Asia yang Merah
Skema Tadpole Pinjol Dikecam, Cicilan Awal Mencekik Hingga 70 Persen
Intikeramik (IKAI) Pacu Kinerja, Laba Kotor 2025 Tembus Rp71,8 Miliar