Rupiah Menguat ke Rp16.608 per USD, Ini Sentimen Penggeraknya
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS (USD) ditutup menguat pada perdagangan Selasa, 28 Oktober 2025. Mata uang domestik terapresiasi 13 poin atau sekitar 0,08 persen ke level Rp16.608 per USD.
Sentimen Global Penguat Rupiah
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengidentifikasi beberapa sentimen global yang mendorong penguatan Rupiah. Salah satu pemicu utama adalah prospek kesepakatan perdagangan antara AS dan China. Sentimen ini mengemuka menyusul rencana pertemuan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping yang dijadwalkan pada Kamis di Korea Selatan.
Di sisi lain, pasar juga merespons langkah AS yang memberlakukan sanksi terkait Ukraina terhadap Rusia untuk pertama kalinya dalam masa jabatan kedua Trump. Sanksi ini menargetkan perusahaan minyak raksasa Rusia, Lukoil dan Rosneft. Menyikapi sanksi tersebut, Lukoil, produsen minyak terbesar kedua Rusia, mengumumkan akan menjual aset internasionalnya.
Prospek Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Sentimen penting lainnya datang dari meningkatnya keyakinan pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuan setidaknya 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan pada Rabu. Spekulasi ini diperkuat oleh data inflasi konsumen AS yang lemah dari minggu sebelumnya, yang menunjukkan penurunan inflasi pada bulan September.
Ketidakpastian yang lebih luas atas ekonomi AS, terutama kondisi pasar tenaga kerja yang mendingin dan penutupan pemerintah yang sedang berlangsung, juga turut mendorong ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed.
Artikel Terkait
BREAKING: 256.000 Anak Muda Serbu Program Magang, Ini Rahasia Daya Tariknya!
CPO Anjlok! Sentuh Level Terendah 5 Pekan, Ini Pemicu Utamanya
Misi Tersembunyi Kereta Cepat Whoosh: Bukan Cepatnya, Tapi DAMPAK EKONOMI Ini yang Bikin Geger!
Garuda Indonesia Urus RPTKA untuk Bos Asing, Ini Aturan Saham Rp 10 M yang Bebas Izin!