www.murianetwork.com -- Harga timah yang rendah menekan belanja modal, dan terdapat faktor-faktor yang ikut campur dalam kebijakan di negara-negara penghasil timah dunia.
Sejumlah faktor ini menimbulkan ketidakpastian yang besar terhadap peningkatan produksi tambang timah dari negara produsen utama timah dunia.
Menurut para analis di Shanghai Metals Market, biaya tunai timah yang baru ditambang antara 15.000 dan 25.000 dolar AS per ton, dengan harga timah di bawah 25.000 dolar AS saat ini, maka terdapat kekurangan stimulus untuk belanja modal jangka Panjang bagi Perusahaan tambang.
Baca Juga: Harga Timah Catat Rekor Harga Tertinggi Sejak November
Ancaman terhadap pasokan timah global di masa depan juga dating dari campur tangan kebijakan di dua negara penghasil timah utama, yaitu Indonesia dan Myanmar.
Menurut analis SMM, sangatlah signifikan, dimana Indonesia membatasi ekspor bijih timah dan menindak penambangan timah ilegal, dan Negara Bagian Wa di Myanmar secara langsung melarang aktivitas penambangan timah pertambangan terbersa negar itu.
Sumber utama produksi timah dunia menjadi tambahan di luar dua negara produsen utama diperkirakan berasal dari Afrika, namun ketidakstabilan politik dan geopolitik menimbulkan kekhawatiran bagi investor.
Artikel Terkait
Saham SGRO Beralih Tangan, Konglomerat Korea Kuasai Lahan Sawit 129 Ribu Hektare
Investasi Hilirisasi Melonjak 58%, Pemerintah Tegaskan Larangan Ekspor Bahan Mentah
Minyak Jelantah Program Gizi Nasional Disambar Singapore Airlines, Harganya Melonjak Dua Kali Lipat
Gudang dan Pabrik di Jakarta Diburu Perusahaan China, Pasokan Malah Menipis