Dalam rapat koordinasi pemulihan bencana Sumatera yang digelar Selasa lalu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan masih ada sisa anggaran yang cukup besar. Jumlahnya mencapai Rp 1,51 triliun, dan dana itu siap pakai. Salah satu tujuannya jelas: untuk menangani dampak bencana di Sumatera.
Namun begitu, Purbaya punya pesan tegas. Proses pencairannya harus cepat. Sangat cepat. Dia ingin semua selesai sebelum tahun berganti. Alasannya sederhana tapi krusial: agar dana itu tidak hangus dan malah mengurangi pagu anggaran di tahun depan.
"Sekarang masih ada tersisa siap pakai Rp 1,51 triliun. Uangnya ada, tinggal dipercepat," tegasnya.
"Jangan sampai tahun depan, kalau tahun depan anggarannya beda lagi. Jadi saya nggak mau hangus tahun ini, tahun depan jadi pengurang. Jadi kalau bisa dihabisin aja tahun ini."
Pernyataan itu disampaikannya dalam rapat yang tayang di kanal YouTube TV Parlemen, 30 Desember.
Di sisi lain, Menkeu juga menekankan pentingnya koordinasi. Menurutnya, semua pencairan dana untuk bencana Sumatera ini harus dikoordinasikan lewat satu pintu, yaitu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Mekanisme ini, baginya, kunci untuk menjaga akuntabilitas dan mempermudah verifikasi.
"Saya tahunya (pencairan dana) satu pintu lewat BNPB, yang lain kita gak ngerti," imbuh Purbaya.
Artikel Terkait
Deru Beri Ultimatum: Truk Batu Bara Wajib Angkat Kaki dari Jalan Umum Sumsel Awal 2026
Saham SRAJ Melonjak 599%, Sektor Kesehatan Jadi Primadona Pasar Modal 2025
CDIA Akhirnya Bagikan Dividen Perdana, Cair Awal 2026
Warga Sumatera Dapat Upah Langsung dari Negara Usai Bantu Bersihkan Puing Bencana