Rencananya, sebelum digunakan, peralatan itu akan dikalibrasi dulu oleh BAPETEN. Penempatannya akan diprioritaskan di UPT Badan Mutu yang berlokasi di Jawa dan Lampung. Kenapa di sana? Soalnya, daerah-daerah itu punya frekuensi dan volume ekspor udang ke AS yang cukup tinggi.
"...sehingga pelayanan sertifikasi maksimal untuk memperlancar pengiriman udang," jelasnya lagi.
Di sisi lain, Ishartini dari Badan Mutu KKP menyebut bahwa tahun ini target untuk melengkapi sarana prasarana sertifikasi udang bebas Cesium-137 sudah terpenuhi. Mulai dari peralatan uji radionuklida, hingga scanner radioaktif yang baru tadi. Dengan kelengkapan ini, fungsi KKP sebagai Certifying Entity diharapkan makin kuat dan kredibel.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono sudah menyoroti pencapaian ini. Saat melepas ekspor perdana udang bebas Cesium-137 ke Amerika pada awal November lalu, dia menegaskan satu hal.
Keberhasilan KKP dalam menyelenggarakan tata laksana sertifikasi itu bukan cuma urusan dokumen. Lebih dari itu, ini adalah bukti nyata ketangguhan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan Indonesia di mata dunia.
Artikel Terkait
Gelombang Mudik Nataru 2025: 10 Juta Orang dan 1,5 Juta Kendaraan Meninggalkan Jabodetabek
Gen Z Ramai-Ramai Konsultasi Tarot, dari Cinta hingga Proyeksi Ekonomi
Libur Natal 2025: Hunian Hotel Tak Merata, Jakarta Jauh dari Target
Jawa Timur Jadi Penentu Swasembada Gula Putih Tahun Depan