Harga BBM Nonsubsidi Naik, Tiga Provinsi Berduka Dikecualikan

Mulai hari ini, harga sejumlah BBM nonsubsidi kembali bergerak naik. PT Pertamina Patra Niaga, bagian dari Subholding Commercial & Trading Pertamina, resmi melakukan penyesuaian harga berkala untuk produk seperti Pertamax Series dan Dex Series. Namun begitu, ada pengecualian yang cukup signifikan untuk tiga wilayah yang sedang berduka: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di ketiga provinsi itu, harga BBM nonsubsidi tidak ikut dinaikkan.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan formula harga yang ditetapkan pemerintah. Perhitungannya mengacu pada pergerakan harga minyak dunia, seperti laporan Argus dan Mean of Platts Singapore (MOPS), plus mempertimbangkan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Penyesuaian harga ini kami lakukan secara berkala, dan tetap menjadikan Pertamax dan Dex Series sebagai produk yang paling kompetitif,"

ujar Roberth dalam keterangan resminya, Senin (1/12).

Nah, untuk kamu yang penasaran, berikut rincian kenaikan harga BBM nonsubsidi di Jakarta (dengan PBBKB 5 persen). Perlu diingat, angka ini bisa beda tipis di tiap daerah.

• Pertamax RON 92: Naik Rp 550, dari Rp 12.200 ke Rp 12.750 per liter.
• Pertamax Turbo RON 98: Langsung melompat Rp 650, sekarang jadi Rp 13.750 per liter.
• Pertamax Green RON 95: Bertambah Rp 500, harganya sekarang Rp 13.500 per liter.
• Dexlite: Naik cukup tajam, Rp 800, menjadi Rp 14.700 per liter.
• Pertamina Dex: Ikut naik Rp 800, mencapai Rp 15.000 per liter.

Di sisi lain, kabar baik untuk konsumen BBM bersubsidi. Harga Pertalite dan Solar subsidi tidak berubah. Pertalite tetap dijual Rp 10.000 per liter, sementara Solar subsidi masih bisa didapat dengan harga Rp 6.800 per liter di seluruh Indonesia.

Seperti yang disinggung tadi, ada pengecualian harga untuk wilayah yang terdampak bencana. Di Aceh dan Sumatera Utara, harga beberapa BBM nonsubsidi dibekukan.