Implementasi program pendidikan AI akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun 2026. Dari total anggaran 1,4 triliun won, sebanyak 900 miliar won atau Rp 10,3 triliun dialokasikan untuk sekolah dasar dan menengah, sementara 500 miliar won atau Rp 5,7 triliun diperuntukkan bagi sekolah menengah atas.
Menteri Pendidikan Choi Kyo-jin menegaskan bahwa pengembangan talenta AI merupakan kunci masa depan ekonomi dan teknologi Korea Selatan. "Pengembangan talenta AI adalah masalah kelangsungan hidup bangsa yang harus kita kerjakan bersama," tegasnya.
Strategi Implementasi Pendidikan AI
Pemerintah akan mendirikan Pusat Dukungan Pendidikan AI di tiga kantor pendidikan regional pada 2026, dengan rencana ekspansi ke 17 wilayah pada 2028. Pusat ini akan menyediakan pelatihan komprehensif bagi siswa, orang tua, dan tenaga pendidik.
Untuk tingkat menengah kejuruan, akan ditunjuk sekolah-sekolah berorientasi AI dengan penambahan tujuh institusi setiap tahun hingga 2030. Jumlah sekolah fokus AI yang menawarkan kursus teknologi informasi tambahan dan klub AI akan ditingkatkan dari 730 institusi pada tahun ini menjadi 2.000 institusi pada 2028.
Pemerintah juga berencana merevisi kurikulum nasional K-12 untuk secara resmi memasukkan pendidikan AI sebagai mata pelajaran inti. "Kementerian Pendidikan akan memastikan setiap warga negara dapat memanfaatkan AI dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus membina talenta yang beragam untuk memimpin era transformasi AI," tambah Menteri Choi.
Artikel Terkait
Cara Menang Main Batu Gunting Kertas: Rahasia Otak Terungkap
Astronom Jepang Rekam 2 Kilatan Cahaya Langka di Bulan, Tanda Hantaman Meteor Taurid
Samsung Wallet Resmi di Indonesia: Fitur, Keamanan Knox, & Daftar HP yang Mendukung
7 Tips Night Routine untuk Tidur Nyenyak & Bangun Lebih Segar