Rusia Pacu Ambisi Bulan dengan Pembangkit Nuklir pada 2036

- Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:54 WIB
Rusia Pacu Ambisi Bulan dengan Pembangkit Nuklir pada 2036

Rusia punya ambisi besar di luar angkasa, dan kali ini sasarannya adalah Bulan. Negeri itu berencana menempatkan pembangkit listrik tenaga nuklir di sana dalam satu dekade ke depan. Targetnya? Tahun 2036.

Ini bukan sekadar angan-angan. Langkah strategis ini ditujukan untuk menyuplai energi bagi program luar angkasa mereka sendiri, plus stasiun riset gabungan yang sedang dikerjakan bersama China. Semua ini terjadi di tengah persaingan sengit antar negara adidaya untuk mengeksplorasi satelit alami Bumi kita.

Sejak era kejayaan Yuri Gagarin, Rusia memang selalu membanggakan diri sebagai pionir antariksa. Namun begitu, beberapa dekade terakhir posisi mereka mulai tergerus. Amerika Serikat dan China perlahan-lahan menyalip. Reputasi mereka bahkan sempat terpukul cukup keras tahun lalu, ketika misi Luna-25 gagal total dan menabrak permukaan Bulan saat hendak mendarat. Belum lagi kehadiran sosok seperti Elon Musk yang merevolusi industri peluncuran roket bidang yang dulu jadi andalan Rusia.

Menurut laporan Reuters, badan antariksa Rusia, Roscosmos, sudah mengonfirmasi rencana ini. Mereka bahkan telah menandatangani kontrak dengan perusahaan kedirgantaraan Lavochkin Association untuk mewujudkannya.

Meski dalam pernyataan awalnya Roscosmos tak secara gamblang menyebut kata "nuklir", tapi ada petunjuk kuat. Mereka menyebutkan proyek ini melibatkan Rosatom, korporasi nuklir negara, dan Institut Kurchatov yang terkenal di bidang penelitian nuklir. Keterlibatan dua raksasa ini jelas bukan kebetulan.

Roscosmos menjelaskan, tujuan utama pembangkit ini adalah memberi daya untuk program Bulan mereka. Mulai dari tenaga untuk kendaraan penjelajah, observatorium, hingga infrastruktur Stasiun Riset Bulan Internasional yang digarap bersama China.


Halaman:

Komentar