Ledakan SMAN 72 Jakarta: Polisi Ungkap Kondisi Keluarga Pelaku ABH
Kepolisian Polda Metro Jaya mengungkap kondisi keluarga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta yang berstatus Anak Berkonflik Hukum (ABH). Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menyatakan bahwa pelaku tinggal bersama ayahnya, sementara ibu kandungnya bekerja di luar negeri.
Proses penyelidikan masih terus dilakukan untuk mendalami motif di balik aksi peledakan tersebut. Polisi sedang meneliti kemungkinan adanya tindakan perundungan atau bullying yang dialami ABH sebelum melakukan aksinya. "Proses pendalaman masih berlangsung untuk mengungkap fakta sebenarnya, mengingat ABH masih dalam masa pemulihan pasca operasi," jelas Budi Hermanto.
Motif dan Kondisi Psikologis Pelaku Ledakan Sekolah
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Iman Imanuddin, mengungkapkan temuan penting selama penyidikan. ABH didorong oleh perasaan kesepian dan ketiadaan tempat untuk berbagi keluh kesah. Kondisi ini dialami pelaku baik di lingkungan keluarga maupun di sekolah.
"Pelaku merasa sendiri dan tidak memiliki tempat untuk menyampaikan unek-uneknya, baik di rumah maupun di sekolah," kata Iman Imanuddin. Temuan ini menjadi kunci penting dalam memahami latar belakang psikologis yang mendorong aksi peledakan di SMAN 72 Jakarta tersebut.
Status ABH telah ditetapkan polisi terhadap pelaku yang merupakan siswa di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Investigasi terus berkembang untuk mengungkap seluruh rangkaian peristiwa yang menyebabkan terjadinya insiden ledakan di lingkungan sekolah tersebut.
Artikel Terkait
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Motif Pelaku ABH, Korban Bullying dan Keluarga Broken Home Terungkap
Blokade Gaza: 6.000 Truk Bantuan Tertahan Meski Gencatan Senjata
Investasi Industri Tekstil Indonesia Tembus Rp21,44 Triliun di 2024: Strategi & Prospek 2025
Gunung Papandayan Garut: Panduan Lengkap Pendakian, Kawah & Hutan Mati