Dalam perkembangan terbaru, polisi menyatakan telah mengantongi identitas terduga pelaku. Saat ini, pelaku diduga masih menjalani perawatan di rumah sakit. Pemeriksaan intensif terus dilakukan untuk mengungkap keterangan lengkap.
"Dugaan pelaku kami sudah tahu. Saat ini juga sudah sedang dirawat, kami sudah melakukan pemeriksaan-pemeriksaan," jelas Listyo.
Kronologi Ledakan dan Dugaan Balas Dendak Akibat Bullying
Berdasarkan informasi dari salah seorang siswa berinisial S, ledakan diduga dipicu oleh aksi balas dendam seorang siswa yang kerap menjadi korban perundungan atau bullying. Siswa tersebut diduga membawa bom rakitan atau bom molotov ke dalam masjid sekolah.
"Saya menduga siswa ini ingin balas dendam dan bunuh diri. Tadi saya lihat ada tiga jenis bom dan hanya dua yang meledak," tutur siswa tersebut. Insiden ledakan sendiri terjadi usai khotbah Jumat selesai dan menjelang ikamah.
20 Korban Sedang Diperiksa dan Ditangani
Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam), Lodewijk Freidrich Paulus, mengonfirmasi bahwa polisi akan memeriksa keterangan dari 20 korban ledakan. Seluruh korban mengalami luka-luka dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Lodewijk juga menjelaskan bahwa semua korban adalah murid SMAN 72, di mana beberapa di antaranya merupakan anak dari prajurit TNI AL yang tinggal di kawasan tersebut.
Artikel Terkait
Raperda KTR Cirebon Dikhawatirkan Bebani Hotel & Restoran, PHRI: Kami Sudah di Tepi Jurang
Hari Green Democracy Day 9 November: Usulan Ketua DPD untuk Demokrasi Ramah Lingkungan
BPK Beberkan Kerugian Negara Rp15,02 Miliar di Proyek Pelabuhan Patimban
Cak Imin Dukung Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Ini Daftar 40 Tokoh yang Diusulkan