Pentingnya JSDP untuk Kesehatan dan Lingkungan
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana, menambahkan bahwa selain mengurangi pencemaran air tanah, JSDP juga sangat penting untuk kesehatan masyarakat. Sistem ini mampu memisahkan saluran air limbah dengan saluran air bersih dan drainase.
Meski demikian, cakupan JSDP Zona 1 saat ini baru melayani 7,8 persen dari total penduduk DKI Jakarta. "Tantangan kita masih banyak. Kami meminta dukungan masyarakat Jakarta untuk bersama-sama mewujudkan proyek JSDP, terutama untuk Zona 6 yang akan segera dimulai," kata Dewi.
Cakupan Wilayah dan Teknologi yang Digunakan
Area pelayanan JSDP Zona 1 Pluit mencakup wilayah seluas 4.901 hektare, meliputi Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) proyek ini terletak di sebelah Barat Laut Waduk Pluit.
Berikut detail cakupan wilayahnya:
- Jakarta Utara: Pluit, Penjaringan, dan Pejagalan (Kecamatan Penjaringan).
- Jakarta Barat: Pekojan, Angke, Jembatan Lima, dan Jembatan Besi (Kecamatan Tambora).
Beberapa teknologi canggih yang digunakan dalam proses pengolahan limbah antara lain sistem lumpur aktif (activated sludge), Membrane Bioreactor (MBR), dan biofilter. Tahap akhir proses adalah desinfeksi untuk menghilangkan organisme patogen berbahaya, sehingga hasil olahan memenuhi baku mutu air limbah domestik dan bahkan dapat dimanfaatkan kembali (recycle).
Dengan adanya proyek JSDP ini, diharapkan Jakarta memiliki sistem sanitasi yang lebih baik, mendukung keberlanjutan lingkungan, dan memudahkan warga dalam mendapatkan air bersih.
Artikel Terkait
Thailand Berkuasa, Indonesia Bertahan di Posisi Kedua di SEA Games 2025
ICC Tolak Banding Israel, Jalan Hukum Netanyahu Semakin Sempit
Pejabat Perkeretaapian Ditahan KPK, Dugaan Suap Rp12 Miliar dari Proyek Jalur Kereta
KPK Panggil Lagi Gus Yaqut, Usut Aliran Dana Kuota Haji