ESDM Bantah Klaim Kerusakan Lingkungan di Proyek Panas Bumi Gunung Slamet

- Rabu, 31 Desember 2025 | 02:15 WIB
ESDM Bantah Klaim Kerusakan Lingkungan di Proyek Panas Bumi Gunung Slamet

PT SAE sendiri disebut telah melakukan penutupan sumur di dua lokasi. Mereka juga mulai mereklamasi dan menanam kembali pepohonan. Proses pemulihan lingkungan ini diklaim masih terus berjalan, dengan koordinasi bersama kementerian terkait.

Lalu, bagaimana dengan kondisi di lapangan saat ini? Menurut hasil inspeksi Tim Kementerian ESDM pada pertengahan dan akhir Desember 2025, situasinya cukup berbeda dari gambaran yang beredar. Tidak ada aktivitas eksplorasi yang mereka temukan. Yang ada justru pertumbuhan vegetasi alami di area bekas kegiatan, tanda bahwa alam mulai pulih.

Soal foto-foto kerusakan yang viral, Eniya punya penjelasan. Menurutnya, sebagian gambar itu kemungkinan adalah citra lama dari periode 2017-2018, saat eksplorasi memang sedang gencar-gencarnya. “Berdasarkan dokumentasi inspeksi terbaru, lokasi yang sama saat ini telah ditumbuhi vegetasi,” katanya.

Di sisi lain, tim inspeksi justru menemukan aktivitas lain di dalam wilayah WKP. Bukan panas bumi, melainkan pertambangan batuan atau galian C. Aktivitas ini, yang izinnya sedang dievaluasi pemerintah, sama sekali terpisah dari proyek PT SAE.

Kementerian ESDM juga meluruskan soal kawasan wisata Guci. Pemandian air panas itu letaknya justru di luar WKP Baturaden. Kerusakan fasilitas yang terjadi di sana lebih disebabkan banjir pada 20 Desember 2025 bencana yang disebut kerap terjadi di daerah tersebut. Pemerintah Kabupaten Tegal dan warga setempat kini sedang membersihkan dan memperbaiki kerusakan itu.

Ke depan, pengawasan lintas sektor akan diperkuat. Evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan WKP Baturaden juga akan dilakukan, untuk memastikan semuanya berjalan berkelanjutan dan sesuai aturan.


Halaman:

Komentar