Di sisi lain, Purbaya juga menyoroti kinerja kementerian teknis, seperti PUPR. Dia mempertanyakan kemampuan mereka menyelesaikan koordinasi dan pembangunan infrastruktur pengungsian dalam waktu yang sangat mepet.
“Termasuk yang dari PU huntara, juga komunikasi dengan mereka, kami percepat. Tapi cuma tinggal 1 hari, Anda sanggup?” tanyanya.
Rupanya, yang jadi ganjalan selama ini adalah birokrasi pengajuan anggaran yang dinilai lambat. Purbaya mengaku agak menyesal rapat baru digelar sekarang. Menurut hitungannya, kapasitas anggaran negara sebenarnya bisa memenuhi kebutuhan yang lebih besar dari yang selama ini diajukan.
“Saya selalu heran kenapa permintaan tambahannya lambat dan sedikit,” katanya. “Hitungan saya sih lebih besar dari itu tapi kan karena saya memang di belakang ya kita tunggu. Jadi mungkin itu bisa dipercepat kalau mau.”
Artikel Terkait
Insentif Kendaraan Listrik: Jangan Cuma Hangat-Hangat Tahi Ayam
Akses Utama Aceh-Sumut Kembali Dibuka, Lintas Tengah Masih Diperbaiki
Jawa Timur Jadi Penentu Swasembada Gula, Target 3 Juta Ton pada 2026
Pascabencana, Mendikbud Siapkan Tiga Skenario Belajar untuk Siswa di Tiga Provinsi