Nah, soal akses transportasi, kemajuan yang dicatat cukup signifikan. Sejumlah jembatan bailey 32 unit tepatnya kini sudah berdiri dan dipakai warga. Beberapa lokasinya antara lain di Topin Mane, Kutablang, dan Hamparan Perak. Tak berhenti di situ, pembangunan 40 jembatan tipe Aramco juga sedang digarap. Beberapa bahkan sudah selesai dan langsung dimanfaatkan masyarakat. Ini penting banget untuk mobilitas dan distribusi bantuan.
Lalu, bagaimana dengan dukungan logistik? Panglima TNI juga merinci soal ini. Untuk mengangkut segala bantuan, TNI mengerahkan armada yang tidak main-main.
"Untuk mendukung kelancaran penyaluran bantuan, TNI mengerahkan 89 unit alutsista yang terdiri dari pesawat udara, helikopter, dan KRI," katanya.
Hasilnya? Hingga kini, sudah lebih dari 2.600 ton logistik berhasil didistribusikan lewat udara, laut, dan darat. Isinya beragam, mulai dari alat berat, bahan pangan, peralatan medis, sampai genset. Semua dikerahkan untuk satu tujuan: mempercepat pemulihan wilayah yang terdampak.
Jadi, komitmennya jelas. Rekonstruksi pascabencana ini diprioritaskan pada hal-hal yang langsung menyentuh kehidupan warga: hunian, akses jalan, dan layanan publik. Kerja besar masih panjang, tapi langkah awalnya sudah terlihat.
Artikel Terkait
Libur Akhir Tahun, LRT Jabodebek Kebanjiran Penumpang
590 Ton Narkoba dan Rp41 Triliun: Rincian Sitaan Fantastis Bareskrim di 2025
Modual Nekad Siap Hibur Malam Tahun Baru, Proses Syuting Dipenuhi Ledakan Tawa
Pramono Anung Tegaskan UMP Jakarta 2026 Rp5,72 Juta Tak Bisa Diganggu Gugat