Sementara untuk korban sipil, pemerintah Kamboja memberikan data resmi. Hingga Selasa (23/12/2025), tercatat 21 warga sipil meninggal dunia akibat konflik ini.
Laporan dari Bangkok justru menunjukkan angka yang sangat berbeda, jauh lebih rendah. Data resmi Angkatan Bersenjata Thailand mengungkapkan, hanya 23 tentara mereka yang tewas sejak konflik bersenjata kembali pecah pada 8 Desember. Angka ini jelas sangat kontras dengan klaim ribuan korban dari sumber Kamboja.
Komando Angkatan Darat Pertama Thailand memberikan detail korban terbaru mereka.
Sersan Kampanat Thongsaeng gugur dalam pertempuran di Ta Phraya, Sa Kaeo, pada Senin pagi (22/12/2025).
Kemudian, dalam pembaruan data di hari Selasa, militer Thailand menambahkan satu nama lagi: Thanaphat Nanthawong. Prajurit ini meninggal sekitar pukul tiga tiga puluh sore akibat ledakan mortir di Ban Nong Chan. Saat itu, dia sedang berpatroli bersama unitnya. Serangan artileri yang diduga berasal dari pihak Kamboja itu juga menyebabkan empat tentara Thailand lainnya terluka.
Artikel Terkait
Kereta Setan hingga Klub Eksklusif: Kisah Motor yang Mengubah Jalanan Hindia Belanda
Cinta Seperti Beringin: Ketika Seorang Suami Menjawab Pertanyaan yang Menohok
PVJ: Museum Kesenjangan dan Ritual Mingguan Kaum Numpang
Kredit Bank Mandiri Melesat 13%, Dividen Rp9,3 Triliun Siap Dibagikan