Di sisi lain, Indonesia juga menekankan satu hal penting. Kapasitas ASEAN dalam mencegah konflik dan menyelesaikan sengketa secara damai harus diperkuat. Beberapa instrumen seperti Treaty of Amity and Cooperation (TAC) dan mekanisme lain di bawah ASEAN, menurutnya, perlu dimanfaatkan dengan lebih optimal.
Pertemuan yang alot itu akhirnya menghasilkan sesuatu: sebuah Chair’s Statement. Pernyataan dari ketua ini menegaskan kembali komitmen ASEAN terhadap persatuan dan sentralitasnya di kawasan. Isinya juga menyerukan agar pihak-pihak terkait membangun kembali kepercayaan dan membuka dialog. Bisa secara bilateral, atau dengan fasilitasi dari Ketua ASEAN.
Menlu Sugiono sendiri tampak percaya diri dengan jalan damai.
"Pada intinya, Indonesia selalu percaya bahwa kedua keluarga kita di ASEAN, Kamboja maupun Thailand, akan menemukan jalan damai melalui dialog dengan dukungan penuh ASEAN," ujarnya dalam keterangan resmi.
Di sela-sela acara utama, Sugiono juga menyempatkan pertemuan bilateral singkat. Ia berbincang dengan Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, membahas hal-hal yang mungkin tak tercatat dalam agenda pertemuan besar.
Artikel Terkait
Yamaha Vixion R Resmi Dipensiunkan, Varian Standar Tetap Bertahan
Sekjen Kabinet Minta Dirut Turun Langsung Pantau Titik Rawan Nataru
Sarinah Thamrin Siap Sambut 300 Ribu Pengunjung di Malam Tahun Baru
Puncak Arus Mudik, Pejabat Tinjau Kesiapan Pelabuhan Merak