Untuk mempercepat proses di masa golden time, BNPB mengerahkan empat unit alat berat pada tahap awal. Menyadari kompleksitas medan, Budi Irawan memerintahkan penambahan jumlah alat berat secara signifikan. "Alat berat yang semula empat unit, kami minta tambah dua kali lipat menjadi delapan unit. Jika nanti masih kurang, akan kami tambah lagi," tegas Budi dalam rapat koordinasi.
Dukungan Logistik dan Kesehatan bagi Korban
Guna mendukung kelancaran operasi dan memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak, BNPB bersama pemerintah daerah telah membentuk klaster-klaster penanganan. Dapur umum didirikan untuk menyediakan makanan bagi warga dan relawan. Pos kesehatan juga dihadirkan di lokasi untuk memberikan pelayanan medis secara cuma-cuma.
Guna meningkatkan efektivitas pencarian, satu ekor anjing pelacak (K9) dari Kantor SAR Semarang juga akan diturunkan. Anjing pelacak ini diharapkan dapat membantu mendeteksi keberadaan korban yang masih tertimbun material longsor.
BNPB memastikan bahwa selain fokus pada operasi SAR, pemenuhan kebutuhan dasar dan pemulihan kondisi warga yang terdampak juga menjadi prioritas utama dalam fase tanggap darurat ini.
Artikel Terkait
Sudirman-Thamrin Bebas Kendaraan Malam Ini, 2.000 Personel Amankan Perayaan Tahun Baru
PSSI Siapkan Dua Belas Naturalisasi untuk Impian Herdman di Piala Asia 2027
Honda Brio RS Manual Diprediksi Pamit, Pasar Kota Besar Sudah Tak Minat
Derap Pameran Otomotif 2025: Gaikindo Siap Gelar Enam Ajang Internasional