MURIANETWORK.COM - Pengamat politik, Ray Rangkuti melayangkan kritik pedas terhadap Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka terkait pernyataannya soal janji menciptakan 19 juta lapangan kerja.
Ray menilai janji itu justru menjadi bahan sindiran publik di tengah meningkatnya isu pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa sektor.
Menurutnya, pernyataan itu seakan menjadi bumerang karena publik mulai menagih janji putra sulung Jokowi tersebut.
"Soal keren-kerenan aja Gibran mengatakan hal itu (19 juta lapangan kerja). Tapi jelas ditagih lah oleh publik makanya ke mana-mana orang nyindir. Janjinya 19 juta yang ada malah out 19 juta. Bukan masuk, malah di-PHK," kata Ray seperti dikutip dari Forum Keadilan TV di YouTube pada Sabtu (4/10/2025).
Sindiran itu kini menjadi lelucon umum di masyarakat.
Hal itu merupakan bentuk sanksi politik dari publik terhadap janji yang tak kunjung ditepati Gibran.
"Di mana-mana kita dengar joke seperti itu sekarang. Jadi jelas ditagih dan puncak penagihan itu adalah soal popularitasnya Gibran, naik apa enggak. Kalau tidak naik, artinya orang sedang mengingat janji 19 juta itu," jelasnya.
Ray melanjutkan sanksi politik seperti itu merupakan hal yang wajar dalam demokrasi.
Publik punya hak untuk mengingat dan menagih janji yang pernah dilontarkan pejabat.
"Oleh karena itu jangan berbicara yang bukan-bukan di depan forum karena akan ditagih orang. Kalau enggak, akan diberi sanksi," tambahnya.
Selain itu, Ray juga merespons terkait hubungan antara Gibran dengan Presiden Prabowo Subianto.
Sejauh ini peran Gibran di pemerintahan justru terlihat mengecil tidak seperti yang diperkirakan sebelumnya.
"Kan, bayangannya sebetulnya Pak Prabowo itu nenteng beliau untuk jadi leader-lah. Kalau bukan 2029 mungkin 2034. Tapi, kan yang kita lihat kenyataannya sebaliknya. Pak Prabowo seperti tidak memberi peran, bahkan menjadi beban," katanya.
Ia melanjutkan jika peran Gibran terus diperkecil maka sulit untuk dirinya membangun citra yang baik sebagai pemimpin mendatang.
Janji buka 19 juta lapangan kerja
Kepala Pusat Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Surya Lukita meyakini target pemerintah untuk menciptakan 19 juta lapangan kerja bisa terwujud dalam lima tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu berdasarkan perhitungan ketersediaan lapangan kerja dari pemerintah maupun swasta setiap tahunnya.
"Nanti kita hitung pelan-pelan ya. 19 juta ini kan lima tahun. Pertahunnya kan kalau dibagi lima, (lapangan yang baru disediakan) di angka 4 juta," ujar Surya dalam media briefing di Kantor Pusat Kerja Kemenaker, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
"Enggak sampai 4 juta lah, (sekitar) 3,8 juta. Nah tadi saja kan yang program strategis nasional-nya Pak Presiden sendiri itu (mampu menyediakan) 2,9 juta (lapangan kerja), rencananya ya menyerap sekian," lanjutnya.
Sementara itu, untuk sektor swasta diyakini bisa menyumbang 2 juta kesempatan kerja setiap tahun.
Dengan demikian, maka setiap tahun bisa tersedia sekitar 4 juta lapangan kerja baru yang bisa mendukung penyerapan 19 juta tenaga kerja selama 5 tahun.
Meski begitu, Surya mengakui ketersediaan lapangan kerja dari sektor swasta tergantung pada kestabilan ekonomi nasional.
"Semua dampak dari kebijakan fiskal, ekonomi, dan lain-lain ya. Tapi kalau kita lihat sekarang, ya kebijakan ekonomi dengan kabinet yang baru kan cukup agresif. Kelihatan kok. Terasa kalau di jalan itu macet. Macet itu indikasi bahwasannya ekonomi lagi bergerak," jelas Surya.
"Apalagi kalau naik tol, itu biasanya yang bikin macet itu truk-truk yang bawa barang. Artinya pabrik, industri juga sudah bergerak. Optimis lah (target bisa tercapai)," tambah dia.
Sebagai informasi, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebelumnya berjanji akan membuka 19 juta lapangan pekerjaan untuk masyarakat jika terpilih.
Hal itu Gibran sampaikan saat debat keempat Pemilihan Presiden 2024, di Jakarta pada 21 Januari 2024 lalu.
Menurut Gibran, janji pembukaan 19 juta lapangan kerja bisa direalisasikan jika agenda hilirisasi, pemerataan pembangunan, transisi energi, serta ekonomi kreatif dan UMKM dapat dikawal. Dari jumlah tersebut, 5 juta lapangan kerja ialah green jobs.
"Insya Allah akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan untuk generasi muda dan perempuan, 5 juta di antaranya adalah green jobs," ujar Gibran saat debat Pilpres 2024.
Ia bilang, green jobs adalah peluang kerja di bidang kelestarian lingkungan. Menurut dia, green jobs adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan.
Sumber: tribunnews
Artikel Terkait
Pendukung Jokowi Ancam Demo Pakai BH dan Celana Dalam, Guntur Romli: Gerombolan Ternak!
Jokowi Temui Prabowo sebagai Kunjungan Perpisahan
Jokowi Minta Perlindungan Prabowo atas Kasus yang Membelit Dia dan Keluarganya
Respons Luhut, Menkeu Purbaya Tetap Ancam Potong Anggaran MBG Jika Tidak Terserap