MURIANETWORK.COM -Sikap Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengalihkan triliunan dana dari Bank Syariah Indonesia (BSI) ke sejumlah bank syariah lainnya, bukan karena tujuan politis.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menegaskan bahwa penarikan dana dari BSI bukan karena dirinya tidak dijadikan sebagai komisaris di perbankan pelat merah tersebut.
Mu’ti mengungkap bahwa permasalahan penunjukan komisaris BSI tidak menjadi persoalan sama sekali bagi dirinya.
"Ya BSI saya kira bukan karena Abdul Mu'ti enggak jadi komisaris ya. Karena kalau bagi saya pribadi mohon maaf itu tidak sesuatu yang menjadi persoalan gitu," tegas Abdul Mu'ti kepada wartawan di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (11/7).
Mu’ti merasa heran jika ada pihak-pihak yang mengaitkan penarikan dana Muhammadiyah dengan penunjukan komisaris di BSI. Pasalnya, dirinya pernah menolak tawaran untuk menjadi Wakil Menteri (Wamen). Apalagi hanya level komisaris.
"Sampai ada kawan yang bilang ke saya, iyalah Mas Mu'ti mana ada soal itu. Orang jadi Wakil Menteri juga ditolak. Jadi bagi saya pribadi nggak ada persoalan dengan itu," jelas Mu'ti.
Abdul Mu'ti menuturkan, selama ini dana-dana Muhammadiyah memang banyak yang terkonsentrasi di BSI. Baik itu dalam bentuk tabungan atau pembiayaan.
Menurutnya, konsentrasi dana dalam jumlah besar itulah yang bisa berisiko.
"Nah setelah kita evaluasi ini bisa berisiko. Bisa berisiko. bagi bank sendiri juga menurut saya juga bisa berisiko karena di antara risiko bank itu kan risiko konsentrasi," ujarnya.
Artikel Terkait
Ternyata Ini Capaian Mengejutkan Program MBG Prabowo-Gibran di Tahun Pertama!
KPK Berani Usut Proyek Whoosh? Ini Fakta yang Bikin Heboh!
Luhut Bongkar Proyek Kereta Cepat Busuk dari Awal, Said Didu Sindir: Mulai Ada yang Buang Badan!
KPK Jangan Cuma Pamer Serius, Usut Tuntas Skandal Whoosh Tanpa Tunggu Laporan!