Di balik pernyataannya yang tenang, Van Gastel menyadari bahaya yang dibawa Persis Solo yang sedang terluka. Dia mengakui bahwa Laskar Sambernyawa memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan kekuatan fisik.
"Yang penting tim kami bisa bertahan dan menyerang dengan baik secara kolektif. Ini bukan soal satu pemain saja," ujarnya.
Laga ini juga diwarnai oleh perubahan besar di kubu Persis Solo, yang baru saja menonaktifkan pelatih Peter de Roo. Van Gastel mengaku sedih mendengar kabar pemecatan rekan senegaranya tersebut, yang bahkan pernah mengunjungi rumahnya di Yogyakarta.
"Saya sedih mendengar dia dipecat. Saya tahu pekerjaan pelatih itu berat, 24 jam tidak pernah berhenti memikirkan tim," tutur Van Gastel.
Artikel Terkait
Lulinha Guncang Kanjuruhan, Iksan Lestaluhu Selamatkan Arema dari Kekalahan
Gol Telat PSIM Gagalkan Kemenangan Perdana Persijap di Kandang
Bonus SEA Games Rp 1 Miliar Per Emas Ditegaskan, Tak Ada Perubahan
Duel Sengit di Kanjuruhan, Arema dan Madura United Berbagi Poin