Lebih lanjut, Andi Fajar menjelaskan bahwa pelatihan ini juga menjadi bagian dari persiapan jangka panjang menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028. PP PELTI berkomitmen untuk memastikan bahwa para atlet tenis nasional didampingi oleh pelatih yang telah memiliki lisensi resmi ITF saat bertanding di ajang bergengsi tersebut.
"Kami ingin pelatih yang mendampingi atlet di PON nanti adalah pelatih yang bersertifikat ITF. Seleksi menuju PON 2028 sudah akan dimulai tahun depan, sehingga persiapan harus dilakukan dari sekarang," jelasnya.
Targetkan 2.000 Pelatih Bersertifikat ITF
Sebagai langkah strategis dalam pengembangan tenis nasional, PP PELTI menargetkan setiap kabupaten atau kota di Indonesia memiliki minimal dua orang pelatih tenis bersertifikat ITF. Dengan demikian, dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia diharapkan dapat memiliki sedikitnya 2.000 pelatih tenis yang tersertifikasi secara internasional.
"Target kami ke depan minimal setiap kabupaten ada dua pelatih bersertifikat ITF. Dengan sekitar 500 kabupaten/kota se-Indonesia, kami membutuhkan setidaknya 2.000 pelatih bersertifikat di masa yang akan datang," pungkas Andi Fajar.
Pelatihan ini menandai komitmen kuat PP PELTI dalam membangun ekosistem tenis Indonesia yang lebih profesional dan berdaya saing global, sekaligus mempersiapkan generasi pelatih dan atlet terbaik untuk menghadapi berbagai kompetensi nasional dan internasional, termasuk PON 2028.
Artikel Terkait
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-17 vs Zambia di Piala Dunia 2025: Tanggal, Jam Tayang, dan Skuad
Federico Barba Kunci Pertahanan Persib: Analisis Bojan Hodak di BRI Liga 1
Jadwal & Strategi Persib Vs Selangor di ACL 2 2025: Bojan Hodak Ungkap Kunci Kemenangan
Anthony Ginting Cedera Lagi: Penyebab, Timeline Pemulihan, dan Dampak ke Peringkat Dunia