Di sisi lain, dukungan tak cuma datang dari Istana. Peran Menteri Pemuda dan Olahraga, Erick Thohir, juga mendapat sorotan. Berbagai cabang olahraga mengapresiasi upayanya mengamankan penambahan anggaran, yang berdampak pada bertambahnya jumlah atlet yang bisa diberangkatkan. Tak hanya itu, kehadiran Menpora Erick langsung di Thailand untuk menyaksikan pertandingan dinilai sebagai bukti nyata pendampingan pemerintah.
Nirmala Dewi, Sekjen PP Perbasi, merasakan betul dampak kehadiran itu.
“Kehadiran Bapak Menpora menyaksikan timnas basket putri dan putra berarti besar buat kami. Komitmen beliau sejak awal, dengan menyediakan anggaran secara maksimal, membuat para atlet bisa fokus bertanding. Mereka yakin perjuangannya didukung penuh,” pungkas Nirmala.
Jonathan Sudarta, Direktur Tim Nasional Hoki Es Indonesia, punya cerita serupa. Kemenangan bersejarah timnya atas Thailand hingga meraih emas pertama, menurutnya, adalah buah dari dukungan penuh pemerintah. Ia tak lupa menyinggung peran Menpora Erick yang disebut ada di balik kelahiran timnas hoki es pada 2016.
"Kami tidak ingin menyia-nyiakan kepercayaan Bapak Presiden dan kesempatan yang diberikan Bapak Menpora. Beliau selalu konsisten menunjukkan dukungan. Rekor emas pertama kami di SEA Games ini adalah jawaban kami terhadap pemerintah yang terus memberikan support,” tutur Jonathan.
Jadi, beginilah kisahnya. Prestasi 91 emas itu bukan datang tiba-tiba. Ia dibangun dari semangat yang disulut dari atas, diperkuat dengan insentif yang memotivasi, dan didukung oleh kehadiran serta anggaran yang memadai. Sebuah formula yang, untuk SEA Games 2025 ini, terbukti sukses gemilang.
Artikel Terkait
Mimpi Buruk di Anfield: Cedera Parah Isak Robeh Kemenangan Liverpool
Indonesia Siap Jadi Magnet Futsal Asia Usai Kalahkan Dominasi Thailand
King Kazu, 58 Tahun, Perpanjang Kontrak dan Pertahankan Gelar Pemain Sepak Bola Tertua di Dunia
Setelah Emas SEA Games, Timnas Futsal Indonesia Segera Hadapi Ujian Berat di Piala Asia