Di balik kekecewaan, ada secercah optimisme. Estrela melihat masa depan yang cerah. Pasalnya, tim ini dibangun dari banyak pemain muda, bahkan ada yang masih berusia 18 tahun. Kalah hari ini bukanlah akhir segalanya.
“Meski tidak senang hanya dengan medali perak, kami telah meletakkan fondasi untuk meraih emas di masa depan,” tuturnya penuh keyakinan.
Pelatih asal Portugal itu juga menekankan, langkah selanjutnya adalah membangun lingkungan yang lebih profesional. Semuanya harus disiapkan: mental pemenang, kondisi fisik prima, plus nutrisi yang terjaga. Itu kunci untuk tampil lebih maksimal.
“Kami ingin bermain tanpa rasa takut. Rakyat Indonesia harus bangga pada tim ini karena kami bekerja untuk masa depan yang cerah,” pungkas Estrela.
Jadi, meski harus puas dengan perak, perjalanan ini jelas bukan akhir. Ini justru awal dari sebuah proses panjang.
Artikel Terkait
Bologna Hentikan Derap Inter Lewat Drama Penalti di Riyadh
Gempita di Thailand: Indonesia Hancurkan Tuan Rumah 6-1 untuk Raih Emas Futsal Perdana
John Herdman Diyakini Lebih Masuk Akal untuk Kursi Pelatih Timnas Indonesia
Sabar/Reza, Satu-satunya Harapan Indonesia di Semifinal BWF World Tour Finals