Dua menteri penting dalam kabinet Ukraina, yakni Menteri Energi dan Menteri Kehakiman, secara resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri ini terjadi menyusul laporan mengenai keterlibatan mereka dalam sebuah kasus dugaan korupsi besar di sektor energi negara tersebut.
Berdasarkan informasi yang beredar, penyelidik domestik mengungkap adanya skema suap yang diduga mencapai nilai $100 juta. Skema ini dikaitkan dengan sekutu dekat Presiden Volodymyr Zelensky. Kejadian ini memicu reaksi publik yang sangat keras, terlebih di saat Ukraina sedang menghadapi krisis pemadaman listrik akibat serangan-serangan dari Rusia.
Isu korupsi sendiri bukanlah hal baru bagi Ukraina. Pemberantasan praktik korupsi secara konsisten dianggap sebagai salah satu prasyarat kunci bagi negara tersebut dalam proses integrasi dan upayanya untuk menjadi anggota Uni Eropa di masa depan.
Dalam sebuah pernyataan publik yang disampaikan melalui media sosial, Presiden Zelensky secara tegas menyatakan bahwa kedua menteri tersebut tidak dapat melanjutkan jabatannya. Seruan ini ditujukan kepada Menteri Kehakiman dan Menteri Energi untuk mengajukan permohonan pengunduran diri.
Menanggapi pernyataan presiden, kedua pejabat tinggi tersebut akhirnya mengambil langkah untuk mundur. Perdana Menteri Yulia Svyrydenko kemudian mengonfirmasi bahwa kedua menteri telah menyerahkan surat pengunduran diri mereka. Sampai saat ini, tidak ada informasi resmi mengenai dakwaan hukum terhadap kedua mantan menteri tersebut.
Artikel Terkait
Eddy Soeparno Soroti Paradoks Energi: Negeri Kaya Sumber Daya, Tapi Masih Impor
Liburan Sekolah, Stasiun MRT Jakarta Diserbu Keluarga yang Wisata Transportasi
Maxim Cetak Sejarah: Dari Transportasi Online ke Pendorong Ekonomi Inklusif
Sayap Pesawat Bekas Terbang Diterbangkan Puting Beliung, Hantam Rumah Warga Bogor