Dalam paparannya, Puan juga menekankan komitmen jangka panjang Indonesia terhadap pembangunan yang inklusif. Komitmen ini diwujudkan melalui peta jalan pencapaian SDGs yang mengintegrasikan perlindungan sosial, layanan kesehatan, dan pendidikan dengan agenda pembangunan yang lebih luas.
"Agenda luas tersebut mencakup program reforma agraria, pengelolaan kehutanan sosial, dan pengembangan infrastruktur yang inklusif bagi semua lapisan masyarakat," papar Puan secara rinci.
Fungsi Parlemen dan Pentingnya Menghargai Perbedaan
Puan juga mengingatkan bahwa parlemen memegang peran sentral dalam merealisasikan pembangunan berkelanjutan. Peran ini dijalankan melalui tiga fungsi utamanya: mengesahkan undang-undang yang mengatur akses masyarakat, meninjau anggaran untuk menentukan jangkauan program, dan melakukan pengawasan serta meminta pertanggungjawaban pemerintah atas pelaksanaannya.
Tak kalah penting, Puan menyinggung soal pentingnya mempraktikkan penghargaan terhadap perbedaan dalam dunia politik. Menurutnya, parlemen harus menjadi teladan dalam menerima perbedaan dan mengedepankan dialog.
"Kita perlu menormalisasi politik yang menerima perbedaan, mengedepankan negosiasi yang adil, dan mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Para pimpinan parlemen harus memberikan contoh dengan menyelenggarakan dialog terstruktur lintas partai dan dengar pendapat bersama mengenai isu-isu sensitif," ungkapnya.
Puan menegaskan, inklusivitas harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan sekadar janji. Dia mendorong agar keterlibatan kelompok pemuda, perempuan, minoritas, dan komunitas rentan dalam proses politik ditingkatkan agar aspirasi mereka dapat didengar dan dipertimbangkan.
Penutupan Forum dan Apresiasi untuk Korsel
Forum Konsultasi Parlemen MIKTA ke-11 secara resmi ditutup oleh Ketua Majelis Nasional Republik Korea, H.E. Woo Won-shik, yang bertindak sebagai ketua parlemen MIKTA untuk tahun ini. Sebagai bagian dari acara, seluruh delegasi dijamu dalam sebuah makan malam kenangan oleh Parlemen Korea Selatan.
Pada kesempatan jamuan makan malam tersebut, Puan Maharani menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada parlemen tuan rumah atas sambutan dan keramahannya. Dia menyebut acara tersebut sebagai simbol komitmen bersama untuk menjaga semangat persahabatan dan kerja sama yang konstruktif di antara negara-negara MIKTA.
Artikel Terkait
Daftar 18 Kantor Imigrasi Baru: Lokasi & Manfaat untuk Paspor & Izin Tinggal
Ayah Pelaku Ledakan SMAN 72 Diperiksa Polisi, Ibu Masih di Luar Negeri
Kasus Ijazah Jokowi: Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka, Ini Identitas dan Pasal yang Dijerat
Tragedi Job Fair Ghana: 6 Orang Tewas Terinjak-injak, Kronologi & Penyebab