Selain penambahan pompa, Pemkab Badung secara konsisten melakukan normalisasi menyeluruh pada sistem drainase, saluran pembuang, dan aliran Tukad Mati. Fokus utama adalah mengatasi hambatan aliran (bottleneck) yang menjadi penyebab utama genangan air di kawasan Semigita.
Pada Rancangan APBD Badung 2026, pemerintah telah memprioritaskan pembangunan mesin pompa permanen di muara Tukad Mati disertai penataan alur sungai secara komprehensif. Langkah ini diperkuat dengan optimalisasi sistem drainase dan pengembangan infrastruktur drainase baru di kawasan Kuta dan sekitarnya.
Komitmen Berkelanjutan dalam Pengelolaan Air
Penanganan banjir di Badung dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Pada APBD Perubahan 2025, telah dialokasikan anggaran untuk pengadaan peralatan khusus seperti excavator amphibi, pompa mobiling, serta memulai proses pembebasan lahan untuk menangani bottleneck di Tukad Mati.
Dengan kombinasi antara teknologi pompa air berkapasitas tinggi dan normalisasi sungai, Pemkab Badung berkomitmen menciptakan lingkungan yang lebih aman dari banjir bagi masyarakat dan pelaku pariwisata di kawasan Semigita.
Artikel Terkait
Eddy Soeparno Soroti Paradoks Energi: Negeri Kaya Sumber Daya, Tapi Masih Impor
Liburan Sekolah, Stasiun MRT Jakarta Diserbu Keluarga yang Wisata Transportasi
Maxim Cetak Sejarah: Dari Transportasi Online ke Pendorong Ekonomi Inklusif
Sayap Pesawat Bekas Terbang Diterbangkan Puting Beliung, Hantam Rumah Warga Bogor