Ichwan, seorang kurir yang setiap hari melintasi Jalan Saharjo, mengeluhkan durasi proyek yang dinilainya terlalu lama. Ia juga menyoroti masalah jalan yang menyempit dan debu yang mengganggu. "Sampai ujung (arah Manggarai) macetnya ampun-ampunan. Harapannya proyek ini cepat selesai dan tidak ditunda-tunda," ujarnya.
Keluhan serupa disampaikan oleh Febri, seorang pengemudi ojek online. Ia merasa proyek galian sangat mengganggu kelancaran berkendara. "Ganggu, macet. Sudah macet di mana-mana, tuh galian semua. Semoga pengerjaannya dipercepat," tuturnya.
Dampak Lain: Jalan Kotor dan Kondisi Saat Hujan
Berbeda dengan pengendara, Sultan, seorang penjaga masjid di sekitar lokasi, lebih menyoroti dampak kebersihan. Ia mengungkapkan bahwa proyek ini membuat jalan menjadi lebih kotor, terutama saat hujan, sehingga menimbulkan becek dan lumpur yang merepotkan pejalan kaki dan anak-anak yang hendak ke masjid.
Dukungan dan Harapan untuk Hasil Akhir
Meski banyak dikeluhkan, Sultan mengakui bahwa proyek ini memiliki tujuan positif. Ia menyatakan dukungannya dengan harapan bahwa setelah proyek selesai, saluran air akan menjadi lebih lancar dan tata lingkungan jalan serta gang-gang di sekitarnya akan tampak lebih rapi dan tertata dengan baik.
Artikel Terkait
CT ARSA Foundation Perkuat Pendidikan Indonesia dengan MoU Baru, Tandai 20 Tahun Memberdayakan Daerah Terpencil
Tragis di Deli Serdang: Wanita Tewas Bunuh Diri Usai Tikam Pasangan Sesama Jenis
3.000 Sapi Uruguay Terdampar di Laut Turki: Puluhan Mati, Kondisi Mengkhawatirkan
Kronologi Pengeroyokan Celurit di Surabaya Gara-Gara Foto Michat Tidak Sesuai