AHY juga mengenang sosok kakeknya sebagai pribadi yang sederhana namun memiliki prinsip serta integritas yang kuat, baik dalam memimpin maupun dalam menjalani kehidupan. Salah satu pesan moral yang paling melekat adalah ajaran untuk selalu berani menegakkan kebenaran.
"Pesan yang selalu beliau sampaikan kepada kami, anak dan cucunya, adalah untuk konsisten menegakkan kebenaran di jalan Tuhan. Pesan inilah yang terpatri dalam sanubari kami. Menegakkan kebenaran dimaknai sebagai keberanian untuk memperjuangkan apa yang benar dan adil bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkas AHY.
Gelar Pahlawan Nasional tahun ini diberikan kepada sepuluh tokoh yang dinilai memiliki kontribusi besar bagi bangsa. Sarwo Edhie Wibowo diusulkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atas jasa-jasanya di bidang perjuangan bersenjata. Berikut adalah daftar lengkap sepuluh Pahlawan Nasional yang ditetapkan:
- Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam)
- Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto (Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik)
- Almarhumah Marsinah (Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan)
- Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Bidang Perjuangan Hukum dan Politik)
- Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
- Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Bidang Perjuangan Bersenjata)
- Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin (Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi)
- Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
- Almarhum Tuan Rondahaim Saragih (Bidang Perjuangan Bersenjata)
- Almarhum Zainal Abidin Syah (Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi)
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto, Gus Dur, dan 8 Tokoh Lain
Soeharto Pahlawan Nasional: Pro Kontra Gelar dari Presiden Prabowo
Roy Suryo Ditahan Tersangka Kasus Ijazah Jokowi: Kronologi, Klaster Tersangka, dan Analisis Hukum
Lowongan Kerja Transjakarta untuk Disabilitas: Langkah Inklusif yang Diapresiasi