Selain itu, potensi iklim ekstim lainnya yang mengancam adalah kekeringan dan penurunan kualitas udara. Peta kekeringan meteorologis dari tahun 1991 hingga 2020 menunjukkan peningkatan kejadian kekeringan di banyak wilayah Indonesia hingga 60%.
Data Pemantauan Kualitas Udara dan PM2.5
Berdasarkan pemantauan Particulate Matter (PM) 2.5 yang dilakukan di 27 lokasi sepanjang tahun 2024, kualitas udara di Indonesia bervariasi dari kategori baik hingga tidak sehat. Hasil pemantauan ini menempatkan Provinsi DKI Jakarta, Sumatera Utara, dan Lampung sebagai tiga wilayah dengan jumlah hari tidak sehat tertinggi.
Jakarta menempati peringkat pertama dengan sekitar 100 hari kejadian udara tidak sehat. Data ini mengonfirmasi status Jakarta sebagai wilayah dengan kualitas udara terburuk yang dihirup oleh warganya sehari-hari.
Artikel Terkait
Serangan Drone Gempur Pasar Sudan, Sepuluh Nyawa Melayang
Enam Pejabat Cianjur Lepas Jabatan, Terbaru Kepala Dinas Pariwisata Beralih ke Posisi Fungsional
Solidaritas dari Ujung Timur: Papua Bantu Rp 406 Juta untuk Korban Bencana Aceh
Bupati Serang Tinjau Banjir Kajeroan, Warga Bertahan Demi Jaga Harta