"Saya katakan kepada Presiden Trump... bahwa masalah politik tidak diselesaikan dengan senjata — masalah tersebut diselesaikan melalui dialog," tambah Lula menegaskan pendiriannya.
Pemimpin berusia 80 tahun itu, yang sedang berada di Belem untuk memimpin Konferensi Iklim COP30, juga memberikan saran konstruktif. Ia menyatakan bahwa Amerika Serikat sebaiknya fokus pada upaya bantuan untuk memerangi perdagangan narkoba, daripada menggunakan pendekatan militer.
Lebih lanjut, Lula mengonfirmasi bahwa isu ketegangan antara AS dan Venezuela ini akan menjadi salah satu agenda pembahasan utama dalam pertemuan puncak Komunitas Negara-negara Amerika Latin dan Karibia (CELAC). Pertemuan penting tersebut dijadwalkan berlangsung pada tanggal 9-10 November di Santa Marta, Kolombia.
Langkah mediasi ini diusulkan di tengah situasi yang memanas, dimana Presiden Donald Trump telah mengerahkan kekuatan militer besar-besaran di kawasan Karibia untuk operasi anti-narkoba yang telah menimbulkan korban jiwa. Sementara itu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang dituduh Trump memimpin kartel narkoba, menuduh Washington memiliki agenda tersembunyi untuk melakukan perubahan rezim dan menguasai cadangan minyak negaranya.
Artikel Terkait
Tanah Amblas di Makasar Jaktim, Pemkot Akan Bongkar Tembok di Atas Saluran Air
Fadli Zon Sampaikan Belasungkawa dan Komitmen Pelestarian Warisan Keraton Surakarta Pasca Wafatnya PB XIII
Warga Pandeglang Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak, Protes Infrastruktur yang Diabaikan 25 Tahun
Rencana Prabowo Perluas Kereta Cepat Whoosh ke Banyuwangi, KCIC Siap Dukung