Pendekatan Berkelanjutan Berbasis Data
Berdasarkan survei terhadap 150 Sekolah Rakyat, ditemukan tantangan signifikan dalam pengelolaan perpustakaan:
- 19 sekolah belum memiliki tenaga perpustakaan
- 11 sekolah belum memiliki sarana dan prasarana
- 7 sekolah belum memiliki ruang perpustakaan
- 29 sekolah kurang siap mengelola keberlanjutan koleksi
Data ini menjadi dasar penyusunan model bantuan berkelanjutan dengan pendekatan pendampingan intensif.
Membangun Ekosistem Literasi Inklusif
Program ini tidak hanya berfokus pada penyediaan fasilitas, tetapi juga membangun ekosistem literasi yang terintegrasi. Perpustakaan Sekolah Rakyat akan dihubungkan dengan Perpustakaan Desa dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di sekitarnya.
"Literasi harus menjadi gerakan sosial yang menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat belajar sepanjang hayat," tegas Prof. Aminuddin.
Melalui kolaborasi strategis ini, diharapkan tercipta ekosistem belajar yang inklusif, memperluas akses pengetahuan, dan memperkuat budaya literasi sebagai bagian dari pembangunan manusia Indonesia yang unggul.
Artikel Terkait
Ijeck Diberhentikan dari Ketua Golkar Sumut: Saya Terkejut dan Kecewa
Gempa Dangkal M 4,7 Guncang Luwu Timur, Getaran Terasa hingga Malili
Prabowo Tegaskan: Pemerintahan Bersih Kunci Kesejahteraan Rakyat
DPR Usul Libatkan Swasta dan BUMN Atasi Backlog 29 Juta Rumah