Yasonna juga menekankan bahwa keputusan mengenai gelar pahlawan untuk Soeharto harus dilandasi oleh semangat reformasi dan keputusan MPR sebelumnya. Ia melihat bahwa gerakan atau usulan ini memicu kontroversi yang sangat tinggi, sehingga memerlukan penjelasan yang lebih lengkap dan sempurna dari pemerintah.
Hal ini dinilai penting untuk mencegah timbulnya kontroversi yang lebih besar di kemudian hari. Yasonna menginginkan transparansi dan kejelasan agar masyarakat dapat memahami dasar pertimbangan pemberian gelar tersebut.
Istana Terima Daftar Usulan, Termasuk Nama Soeharto
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengonfirmasi bahwa Istana telah secara resmi menerima daftar tokoh yang diusulkan untuk menerima gelar pahlawan nasional. Daftar ini merupakan hasil dari Dewan Gelar dan Tanda Jasa Kementerian Sosial dan saat ini sedang dipelajari secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Prasetyo menyatakan bahwa nama Soeharto termasuk di antara tokoh-tokoh yang diusulkan. Keputusan akhir pemberian gelar pahlawan nasional sepenuhnya berada di tangan Presiden Republik Indonesia.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Gubernur Riau Abdul Wahid Ditangkap KPK, Diduga Terkait Pemerasan di Dinas PUPR
BPJS Ketenagakerjaan Luncurkan Program 10.000 Hunia Pekerja, Dimulai dari Pasar Minggu
Krisis Diplomatik Peru-Meksiko: Alasan Pemutusan Hubungan dan Peran Betssy Chavez
Kapolri Listyo Sigit Pastikan Pengamanan Pemakaman PB XIII di Keraton Solo