Budidaya Nila Salin di Karawang: Terobosan KKP Tingkatkan Ekspor & Ekonomi Biru

- Minggu, 02 November 2025 | 16:30 WIB
Budidaya Nila Salin di Karawang: Terobosan KKP Tingkatkan Ekspor & Ekonomi Biru

Kunjungan didampingi Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad bersama Ariel Noah, Gading Marten, dan Desta. Keterlibatan figur publik diharapkan menjadi jembatan mengenalkan konsep ekonomi biru dan budidaya ikan modern kepada generasi muda.

Peningkatan Produktivitas Hingga 130 Kali Lipat

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, menjelaskan produktivitas tambak meningkat signifikan dari 0,6 ton per hektare per siklus menjadi 80 ton per hektare per siklus. Penerapan teknologi modern dan sistem manajemen efisien menjadi kunci keberhasilan.

Peluang Pasar Global Ikan Nila/Tilapia

Ikan nila salin dipilih karena keunggulannya hidup di air payau (salinitas hingga 20 ppt) dan permintaan pasar yang tinggi. Data menunjukkan:

  • Permintaan global tilapia: 7,84 juta ton (2024) diproyeksikan menjadi 8,9 juta ton (2030)
  • Permintaan domestik: diperkirakan mencapai 2,36 juta ton (2030)
  • Indonesia: produsen tilapia terbesar kedua dunia (1,4 juta ton) dan eksportir terbesar ketiga

Target Produksi dan Penyerapan Tenaga Kerja

BINS Karawang seluas 230 hektare ditargetkan menghasilkan produktivitas 84 ton per hektare per tahun dengan total produksi 11.150 ton per tahun. Proyek ini diproyeksikan membuka 500 lapangan kerja baru, memperkuat ekonomi daerah melalui aktivitas pendukung pakan, logistik, dan pengolahan hasil perikanan.


Halaman:

Komentar